Enam Keutamaan Besar di Balik Proses Cari Nafkah Halal

Mencari nafkah menjadi salah satu kewajiban yang harus dilakukan kepala keluarga ketika sudah berumah tangga. Nafkah ini mencakup pemenuhan kebutuhan keluarga yang ditanggungnya, seperti makanan, minuman, sandang dan tempat tinggal.

Akan tetapi, tidak semua orang mengerti akan hal ini. Masih banyak yang justru menelantarkan keluarga mereka. Tidak hanya itu, ada pula orang yang mencari nafkah dengan cara yang salah, sehingga menyebabkan ia dan keluarganya terjerumus dalam api neraka.

Padahal, penting bagi kita untuk mencari nafkah lewat cara yang halal bagi keluarga. Selain akan lebih berkah, ternyata mencari nafkah juga memiliki banyak keutamaan. Lalu apa saja keutamaan yang akan diperoleh? Berikut informasi selengkapnya.

1. Nafkah Kepada Keluarga Lebih Afdhol Dari Sedekah Tathowwu’ (Sunnah)
Keutamaan pertama yang akan diperoleh dari mencari nafkah yang halal untuk keluarga adalah nafkah tersebut lebih afdhol dari sedekah tathowwu’ (sunnah). Selain itu, orang yang mencari nafkah juga akan mendapatkan pahala yang jauh lebih banyak.

Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,“Satu dinar yang engkau keluarkan di jalan Allah, lalu satu dinar yang engkau keluarkan untuk memerdekakan seorang budak, lalu satu dinar yang engkau keluarkan untuk satu orang miskin, dibandingkan dengan satu dinar yang engkau nafkahkan untuk keluargamu maka pahalanya lebih besar (dari amalan kebaikan yang disebutkan tadi)” (HR. Muslim no. 995).

Imam Nawawi membuat judul untuk hadits ini, “Keutamaan nafkah bagi keluarga dan hamba sahaya, serta dosa bagi orang yang melalaikan dan menahan nafkahnya untuk mereka”. Dalam Syarh Muslim (7: 82), Imam Nawawi mengatakan, “Nafkah kepada keluarga itu lebih afdhol dari sedekah yang hukumnya sunnah”.

Syaikh Muhammad bin Sholeh Al ‘Utsaimin rahimahullah pernah menjelaskan, “Sebagian orang tatkala bersedekah untuk fakir miskin atau yang lainnya maka mereka merasa bahwa mereka telah mengamalkan amalan yang mulia dan menganggap sedekah yang mereka keluarkan itu sangat berarti. Adapun tatkala mengeluarkan harta mereka untuk memberi nafkah kepada keluarganya maka seakan-akan perbuatan mereka itu kurang berarti, padahal memberi nafkah kepada keluarga hukumnya wajib dan bersedekah kepada fakir miskin hukumnya sunnah. Dan Allah lebih mencintai amalan wajib daripada amalan sunnah.” (Sebagaimana penjelasan beliau dalam Riyadhus Shalihiin)

2. Jika Mencari Nafkah Dengan Ikhlas, Akan Menuai Pahala Besar
Seperti yang sudah dijelaskan di atas bahwasanya mencari nafkah halal bagi keluarga lebih afdhol dari pada sedekah yang hukumnya sunnah. Tidak hanya itu, apabila seseorang mencari nafkah secara ikhlas maka ia akan memperoleh pahala besar dari Allah SWT.

Baca Juga:  Golongan Pria yang Masuk Neraka

Dari Sa’ad bin Abi Waqqosh, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sungguh tidaklah engkau menginfakkan nafkah (harta) dengan tujuan mengharapkan (melihat) wajah Allah (pada hari kiamat nanti) kecuali kamu akan mendapatkan ganjaran pahala (yang besar), sampai pun makanan yang kamu berikan kepada istrimu.” (HR. Bukhari no. 56).

3. Memberi Nafkah Termasuk Sedekah
Tidak hanya akan membuat orang yang mencari nafkah mendapatkan pahala, ternyata amalan yang satu ini juga temasuk dalam sedekah. Dari Al Miqdam bin Ma’dikarib, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

“Harta yang dikeluarkan sebagai makanan untukmu dinilai sebagai sedekah untukmu. Begitu pula makanan yang engkau beri pada anakmu, itu pun dinilai sedekah. Begitu juga makanan yang engkau beri pada istrimu, itu pun bernilai sedekah untukmu. Juga makanan yang engkau beri pada pembantumu, itu juga termasuk sedekah” (HR. Ahmad)

4. Harta yang Dinafkahi Semakin Barokah dan Akan Diberi Ganti

Ketika seseorang bersemangat untuk mencari nafkah yang halal untuk keluarga mereka, maka harta yang diperolehnya tersebut akan lebih berkah. Tidak hanya itu, Allah SWT juga akan memberi pengganti harta yang telah diberikan kepada keluarga dalam bentuk nafkah tersebut.

Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tidaklah para hamba berpagi hari di dalamnya melainkan ada dua malaikat yang turun, salah satunya berkata, “Ya Allah, berilah ganti kepada orang yang senang berinfak.” Yang lain mengatakan, “Ya Allah, berilah kebangkrutan kepada orang yang pelit.” (HR. Bukhari no. 1442 dan Muslim no. 1010).

5. Bentuk Tanggungjawab Kepada Keluarga
Keutamaan selanjutnya dari mencari nafkah yang halal bagi keluarga adalah sebagai bentuk tanggungjawab kepada keluarga. Dari Anas bin Malik, Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Allah akan bertanya pada setiap pemimpin atas apa yang ia pimpin” (HR. Tirmidzi no. 1705)

Seorang pemimpin  akan dimintai pertanggungjawaban atas orang-orang yang dipimpinnya, termasuk dalam hal ini kepala keluarga. Mereka akan dimintai pertanggungjawaban atas apa yang mereka nafkahkan kepada keluarganya.

Dalam riwayat Ibnu Hibban disebutkan, “Allah akan bertanya pada setiap pemimpin atas apa yang ia pimpin, apakah ia memperhatikan atau melalaikannya” (HR. Ibnu Hibban 10: 344).

6. Memperhatikan Nafkah Keluarga Akan Mendapat Penghalang Dari Siksa Neraka
Keutamaan terakhir yang akan diperoleh dari mencari nafkah halal bagi keluarga ternyata bisa menjadi penghalang dari siksaan api neraka.

‘Adi bin Hatim berkata, “Selamatkanlah diri kalian dari neraka walau hanya melalui sedekah dengan sebelah kurma” (HR. Bukhari no. 1417)

Baca Juga:  Inilah Ciri Orang yang Menjadi Sahabat dan Dicintai Malaikat

‘Aisyah radhiyallahu ‘anha berkata, “Ada seorang ibu bersama dua putrinya menemuiku meminta makanan, akan tetapi ia tidak mendapati sedikit makanan pun yang ada padaku kecuali sebutir kurma. Maka aku pun memberikan kurma tersebut kepadanya, lalu ia membagi sebutir kurma tersebut untuk kedua putrinya, dan ia tidak makan kurma itu sedikit pun. Setelah itu ibu itu berdiri dan pergi keluar. Lalu masuklah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, maka aku pun mengabarkannya tentang ini, lantas beliau bersabda,

“Barangsiapa yang diuji dengan sesuatu dari anak-anak perempuan lalu ia berbuat baik kepada mereka, maka mereka akan menjadi penghalang baginya dari api neraka” (HR. Bukhari no 1418 dan Muslim no 2629).

Ummu Salamah, istri Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa mengeluarkan hartanya untuk keperluan kedua anak perempuannya, kedua saudara perempuannya atau kepada dua orang kerabat perempuannya dengan mengharap pahala dari Allah, lalu Allah mencukupi mereka dengan karunianya, maka amalan tersebut akan membentengi dirinya dari neraka” (HR. Ahmad)

Demikianlah informasi mengenai enam keutamaan yang akan diperoleh ketika seseorang mencari nafkah bagi keluarganya. Maka dari itu, carilah nafkah yang halal untuk keluarga tercinta di rumah. Sebab Allah SWT memberikan ganjaran luar biasa bagi orang yang melakukannya.