Amalan Sunnah Ramadan yang Sering Terlewatkan

Ramadan menjadi momentum untuk meraih sebanyak-banyaknya pahala. Pada bulan yang istimewa ini, Allah SWT memberikan kemudahan bagi hamba-Nya meraih pahala hingga berkali-kali lipat. Ibadah wajib pahalanya berlipat ganda, sedangkan amalan sunnah pahalanya layaknya ibadah wajib.

Biasanya amalan wajib menjadi prioritas bagi kebanyakan kaum mukmin pada bulan ini. Padahal ada banyak amalan sunnah yang sayang jika dilewatnya. Rasulullah SAW selalu mengerjakan sunnah tersebut untuk mendapatkan tambahan pahala lebih.

Sebagai manusia terbaik saja, Nabi terkahir ini tidak ingin melewatkan amalan berikut. Namun, karena kesibukan duniawi, kita sering kali menganggapnya tidak penting. Padahal, amalan sunah ini menjadi salah satu penolong saat diakhirat. Apa saja amalan sunnah  yang sering terlewat? Berikut ulasannya.

1. Makan Sahur dan Mengakhirinya 
Diantara kita banyak yang tidak mengindahkan amalan yang satu ini. Terkadang, kapan terbangun, seseorang langsung saja menyantap makan sahur tanpa berniat mengakhirinya. Memang hal tersebut tidak salah, namun alangkah baiknya jika kita mengikuti apa yang diperintahkan Rasulullah SAW yakni sahur dan mengakhirinya.

Abu Dzar, berkata bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “ Umatku selalu dalam kebaikan selama mereka menyegerakan waktu berbuka dan mengakhiri makan. “(HR. Ahmad).

2. Membaca Alquran dan Mengkhatamnya

Ini juga menjadi sunnah yang dilewatkan ketika puasa Ramadhan. Padahal ada begitu banyak keutamaan membaca Alquran pada bulan ini. Terlebih lagi, Ramadhan memang merupakan bulannya Alquran. Namun sayang, aktivitas ini sangat sulit dilakukan oleh sebagian umat Muslim.

“Siapa yang membaca satu huruf dari Al Quran maka baginya satu kebaikan dengan bacaan tersebut, satu kebaikan dilipatkan menjadi 10 kebaikan semisalnya dan aku tidak mengatakan “alif lam mim” satu huruf akan tetapi Alif satu huruf, Laam satu huruf dan Miim satu huruf” ( HR. Tirmidzi dan dishahihkan di dalam kitab Shahih Al Jami’, no. 6469).

Baca Juga:  Bahaya Zalim, Sumber Kebangkrutan Saat Kiamat

3. Berdakwah dan Menyebarkan Ilmu Syar’i
Sampaikah lah walau satu ayat. Begitu lah Rasul dalam kesehariannya. Pada bulan Ramadan ini juga menjadi momentum untuk berdakwah serta menyebarkan ilmu kepada sesama. Anda tidak harus menjadi seorang dai untuk bisa melakukan hal itu. Cukup dengan menyampaikan kepada orang terdekat, kerabat dan para sahabat. Bisa juga dilakukan dengan menyebarkan tulisan berisi pengetahuan agama dan membaginya kepada sesama.

“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar, Dan merekalah orang-orang yang beruntung” (QS. Al-Imran 104).

4. Memberi Makan Orang yang Berpuasa
Perbuatan memberi makanan orang yang berpuasa juga memberikan pahala besar. Bahkan disebutkan jika pahalanya menyamai orang yang sedang berpuasa. Namun, bukan berarti kita bisa memberi makan orang yang berpuasa, lalu diri sendiri tidak berpuasa. Karena puasa ramadhan hukumnya wajib, maka jika salah seorang dari kita meninggalkannya akan menjadi dosa.

“Barang siapa yang memberikan makanan berbuka kepada orang yang berpuasa, maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa tersebut, tanpa mengurangi sedikit pun pahala orang yang berpuasa itu” (HR. Tirmidzi).

5. Salat Tarawih
Amalan selanjutnya yang sering terlewat adalah Salat Tarawih. Aktivitas usai berbuka terkadang membuat seseorang melakukan aktivitas lainnya. Padahal ada banyak keutamaan dibalik ibdah yang satu ini. Salat ini bisa dilakukan berjamaah di amasjid, atau sendiri di rumah.

6. I’tikaf
I’tikaf adalah berdiam diri di masjid untuk melaksanakan ibadah. Rasulullah SAW melakukannya setiap 10 malam terakhir Ramadhan.  Amalan ini sering dianggap berat oleh sebagian kaum mukmin.  Padahal Rasul tidak pernah meninggalkannya sejak datang ke Madinah hingga dia meninggal dunia.