Perselingkuhan merupakan bentuk pengkhianatan yang dilakukan satu pihak terhadap pasanganya sehingga menjalin hubungan diam-diam dengan orang lain. Biasanya ini terjadi karena faktor kebosanan pada pasangan, adanya kesempatan dan lain sebagainya. Selain itu, perselingkuhan bisa terjadi karena adanya faktor kepribadian.
Beberapa fakta terungkap bahwa kepribadian ternyata mempengaruhi seseorang setia atau tidak terhadap pasanganya. Ada beberapa kepribadian dan tindakan yang menunjukan bahwa seseorang suka selingkuh.
1. Hobi Belanja
Hati-hati dengan pasangan yang hobi berbelanja. Berdasarkan hasil penelitian kepada 50.000 wanita yang hobi belanja, sepertiga dari mereka bertujuan agar Ia bisa tetap cantik di hadapan selingkuhannya. Hal ini juga dilakukan oleh pria, ketika Ia hobi berbelanja dan mengubah penampilan.
2. Bersuara Berat
Menurut hasil penelitian, pria dengan suara dalam atau berat merupakan ciri peselingkuh. Bahu yang bidang dan berotot, tubuh tegap, dan wajah tampan memang lebih mudah menarik perhatian kaum wanita. Tetapi seorang pria dianggap lebih memikat jika mereka bersuara berat.
Pria bersuara berat punya banyak kelebihan dalam hal merebut hati kaum perempuan. Ini karena pada umumnya perempuan lebih menyukai pria bersuara dalam karena identik dengan kesan maskulin. Banyak juga wanita yang merasa semakin macho seorang pria, makin banyak mereka mendapat godaan dari wanita sehingga cenderung tidak setia.
3. Suka Memalsukan Orgasme
Bagian ini untuk yang sudah menikah. Pintar memalsuka orgasme bukan merupakan hal yang baik bagi hubungan. Pasalnya, penelitian mengungkap bahwa orang yang pintar melakukan orgasme lebih mudah berselingkuh.
Hasil tersebut ditemukan setelah peneliti melakukan wawancara terhadap 138 wanita dan 121 pria. Mereka menemukan bahwa wanita lebih sedikit mengalami orgasme dibandingkan pria. Sementara itu, wanita justru lebih sering memalsukan orgasme, yaitu 18 persen dari 20 kali seks. Pria hanya memalsukan orgasme sekali dari 20 kali seks yang mereka lakukan.
Satu dari wanita yang gemar memalsukan orgasme diketahui tidak setia dan gemar selingkuh. Sementara pria diketahui lebih awet ketika berpasangan dengan wanita yang merasakan orgasme secara konsisten.
“Semakin sering wanita memalsukan orgasme saat bercinta, semakin mungkin juga dia berselingkuh, baik di masa lalu maupun di masa depan,” ungkap Dr Justin Lehmiller dari Harvard University
4. Addict Media Sosial
Dalam penelitian yang dilakukan oleh pakar hubungan dan penulis buku The Monogamy Myth’ Peggy Vaughan, sebanyak 56 persen hubungan online berubah menjadi perselingkuhan dalam kehidupan nyata hanya dalam waktu satu minggu.
Fakta tersebut diperkuat oleh penelitian lainnya dari Shirley Glass, penulis ‘Not Just Friends’ yang menemukan bahwa ada sekitar 82 persen orang berselingkuh dengan cinta pertamanya yang mereka temukan kembali di Facebook. Menurut Psikolog Klinis Dewasa Wulan Ayu Ramadhani, M. Psi., intinya jika ada yang ditutupi pasangan dan hubungan telah dipenuhi dengan kebohongan, maka bisa menjadi bentuk perselingkuhan. Misalnya saja, tiba-tiba password akun pribadinya diubah tanpa sepengetahuan Anda, padahal sebelumnya saling berbagi password.
5. Narsis dan Mendominasi
Pemilik kepribadian menyimpang narsistik, kritis, pengendali, dan dominan ditengarai rentan menjadi peselingkuh. Kepribadian menyimpang, yakni narsisistik, kritis, pengendali, dan dominan biasanya tumbuh dalam lingkungan keluarga yang penuh kecemasan, kritik, dan trauma. Sebagai konsekuensi pengalaman emosional kurang baik saat kanak-kanak, kebutuhan mereka tidak terpenuhi. Akhirnya, mereka terfokus untuk memenuhinya saat dewasa.
Saat dewasa, ia menjadi pria yang rentan, kerap cemas, dan kecemasan yang tidak tersalurkan itu berubah menjadi sikap lekas marah dan gusar.
Semakin besar kerentanan mereka, semakin kuat kecemasan mereka dan semakin mereka mengekspresikan kemarahan. Alhasil, perilaku yang keluar adalah perilaku lebih kritis, mengendalikan, dan mendominasi.
Untuk banyak pemilik kepribadian ini, rasa candu bisa digunakan untuk mematikan kecemasannya, misal dengan kecanduan narkoba, kecanduan seks, kecanduan alkohol, dan sebagainya. ujung-ujungnya, pernikahan sering berakhir dengan perceraian.
Nah sudah kah periksa pasangan anda?