Kisah Kelam Dibalik Sejarah Lelucon April Mop

April Mop yang jatuh pada tanggal 1 April merupakan hari dimana orang boleh melakukan kebohongan yang bertujuan sebagai lelucon. Perayaan ini ditandai dengan tipu menipu atau  lelucon yang dilontarkan kepada keluarga, teman bahkan musuh. Biasanya saat target mulai marah atau kesal, maka orang yang melakukan lelucon ini akan menjawab dengan ‘April Mop’. Ketika sadar bahwa dirinya telah menjadi sasaran perayaan ini, maka target tidak boleh marah atau emosi. Tindakan lelucon yang dilakukan ini dianggap bukanlah sebuah kesalahan meski merupakan kebohongan yang terkadang merugikan.

Pada tanggal 1 April ini setiap orang yang menjadi korban April Mop mungkin akan tertawa dengan kebohongan lelucon yang dibuat rekannya. Namun ada kisah kelam dibalik perayaan ini, dimana sebenarnya April Mop adalah sebuah perayaan hari kemenangan atas dibunuhnya ribuan umat Islam Spanyol oleh tentara salib yang dilakukan lewat cara-cara penipuan. Karena itulah mereka merayakan April Mop dengan cara melegalkan penipuan dan kebohongan walau dibungkus dengan dalih sekadar hiburan atau keisengan belaka.

April Mop berawal dari sebuah peristiwa besar satu episode sejarah Muslim Spanyol di tahun 1487 M, atau bertepatan dengan 892 H. Spanyol yang dibebaskan Islam pada abad ke-8 oleh Panglima Thariq bin Ziyad, berangsur-angsur tumbuh menjadi satu negeri yang makmur. Islam kala itu sudah menerangi Spanyol dan memberikan toleransi kepada suku Goth dan Navaro di daerah sebelah barat yang berupa pegunungan.
Penguasaan Islam yang tulus dan rendah hati membuat banyak warga Spanyol yang memeluk Islam. Tidak hanya beragama Islam, namun sungguh-sungguh dalam menjalankan perintah-Nya. Mereka bertingkah laku seperti apa yang diajarkan dalam Al-Qu’an. Keadaan tenteram seperti itu berlangsung hampir enam abad lamanya.

Selama enam abad itu pula kaum kafir yang tinggal di Spanyol terus berupaya untuk menghancurkan Islam di Spanyol. Maka mereka mengirim mata-mata untuk mempelajari kelemahan-kelemahan Islam di Spanyol. Mereka menemukan cara untuk menaklukkan Islam, yakni dengan melemahkan iman mereka melalui jalan serangan pemikiran dan budaya.

Mereka kemudian mengirim alkohol dan rokok secara gratis ke dalam wilayah Spanyol. Mereka juga memperdengarkan musik kepada pemuda disana sehingga mereka lebih suka bernyanyi dan menari dari pada membaca Al-Qur’an. Selain itu, mereka mengirimkan ulama-ulama palsu yang menyebabkan perpecahan. Tindakan yang dilakukan ini lama kelamaan membuahkan hasil. Dengan mudah Islam dipecah belah dengan tipu daya yang mereka lakukan.

Baca Juga:  Dua Penyebab Utama Maraknya Kesesatan di Dunia

Akhirnya Spanyol jatuh dan bisa dikuasai pasukan salib. Penyerangan oleh pasukan salib benar-benar dilakukan dengan kejam tanpa mengenal peri kemanusiaan. Tidak hanya pasukan Islam yang dibantai, tetapi juga penduduk sipil, wanita, anak-anak kecil, orang-orang tua. Satu-persatu daerah di Spanyol jatuh.

Granada adalah daerah terakhir yang ditaklukkan. Penduduk-penduduk Islam di Spanyol (juga disebut orang Moor) terpaksa berlindung di dalam rumah untuk menyelamatkan diri. Tentara-tentara salib terus mengejar mereka. Ketika jalan-jalan sudah sepi, tinggal menyisakan ribuan mayat yang bergelimpangan bermandikan genangan darah, tentara salib mengetahui bahwa banyak muslim Granada yang masih bersembunyi di rumah-rumah. Dengan lantang tentara salib itu meneriakkan pengumuman, bahwa para Muslim Granada bisa keluar dari rumah dengan aman dan diperbolehkan berlayar keluar Spanyol dengan membawa barang-barang keperluan mereka.

Orang-orang Islam masih curiga dengan tawaran ini. Namun beberapa dari orang Muslim diperbolehkan melihat sendiri kapal-kapal penumpang yang sudah dipersiapkan di pelabuhan. Setelah benar-benar melihat ada kapal yang sudah disediakan, mereka pun segera bersiap untuk meninggalkan Granada dan berlayar meninggalkan Spanyol.

Keesokan harinya, ribuan penduduk muslim Granada keluar dari rumah-rumah mereka dengan membawa seluruh barang-barang keperluan, beriringan berjalan menuju ke pelabuhan. Beberapa orang Islam yang tidak mempercayai pasukan salib, memilih bertahan dan terus bersembunyi di rumah-rumah mereka. Setelah ribuan umat Islam Spanyol berkumpul di pelabuhan, dengan cepat tentara salib menggeledah rumah-rumah yang telah ditinggalkan penghuninya. Lidah api terlihat menjilat-jilat angkasa ketika mereka membakari rumah-rumah tersebut bersama dengan orang-orang Islam yang masih bertahan di dalamnya.

Sedang ribuan umat Islam yang tertahan di pelabuhan, hanya bisa terpana ketika tentara salib juga membakari kapal-kapal yang dikatakan akan mengangkut mereka keluar dari Spanyol. Kapal-kapal itu dengan cepat tenggelam. Ribuan umat Islam tidak bisa berbuat apa-apa karena sama sekali tidak bersenjata. Mereka juga kebanyakan terdiri dari para perempuan dengan anak-anaknya yang masih kecil-kecil. Sedang para tentara salib telah mengepung mereka dengan pedang terhunus.

Dengan satu teriakan dari pemimpinnya, ribuan tentara salib segera membantai umat Islam Spanyol tanpa rasa belas kasihan. Jerit tangis dan takbir membahana. Seluruh Muslim Spanyol di pelabuhan itu habis dibunuh dengan kejam. Darah menggenang di mana-mana. Laut yang biru telah berubah menjadi merah kehitam-hitaman.

Tragedi ini bertepatan dengan tanggal 1 April. Inilah yang kemudian diperingati oleh dunia Kristen setiap tanggal 1 April sebagai April Mop (The April’s Fool Day). Pada tanggal 1 April, orang-orang diperbolehkan menipu dan berbohong kepada orang lain. Bagi umat kristiani, April Mop merupakan hari kemenangan atas dibunuhnya ribuan umat Islam Spanyol oleh tentara salib lewat cara-cara penipuan. Sebab itulah, mereka merayakan April Mop dengan cara melegalkan penipuan dan kebohongan walau dibungkus dengan dalih sekedar hiburan atau keisengan belaka.

Baca Juga:  9 Fakta Feriyani Lim, Wanita yang Diduga Selingkuhan Abraham Samad

Sementara bagi umat Islam, perayaan ini merupakan tragedi yang menyedihkan. Dimana pada hari tersebut, ribuan umat Islam se-iman disembelih dan dibantai oleh tentara salib di Granada, Spanyol. Karenanya sangat tidak pantas jika kita turut merayakan April Mop. Karena sebenarnya, jika kita ikut merayakannya, sama dengan kita merayakan ulang tahun pembunuhan massal ribuan saudara-saudaranya di Granada, Spanyol, 5 abad silam.

Ironisnya memang, masyarakat dengan mudah meniru kebudayaan barat ini tanpa mengkritisinya terlebih dahulu, apakah budaya itu baik atau tidak, bermanfaat atau sebaliknya. Semoga dengan informasi ini bisa menambah wawasan dan pengetahuan anda terhadap budaya-budaya yang tidak perlu dilakukan. Terimakasih sudah membaca.