Neraka merupakan tempat pembalasan bagi orang-orang kafir dan senantiasa melakukan perbuatan yang telah dilarang oleh Allah SWT. Mereka yang cinta akan duniawi dan meninggalkan amalan akhirat akan menjadi penghuni kekal di tempat ini.
Penyiksaan yang amat pedih itu tentu membuat semua orang tidak mau untuk menjadi penghuni dari neraka. Namun, meskipun demikian masih banyak juga orang yang terjerumus ke dalam perbuatan dosa yang akhirnya menjadikan mereka salah satu penghuni tempat paling hina ini.
Ternyata, di neraka kelak ada kaum yang saling berdebat dan berbantah-bantahan. Tidak cukup sampai di situ, mereka juga akan berdoa kepada Allah agar diringankan azabnya. Bagaimana kisah selengkapnya? Berikut informasinya.
Neraka akan dihuni orang-orang yang lemah serta orang yang menyombongkan diri. Mereka akan berdebat dan saling menyalahkan karena masuk ke dalam neraka. Di nereka, mereka juga akan memohon kepada penjaga neraka Jahannam untuk menyampaikan kepada Allah agar azab mereka meringankan. Lalu mereka disuruh berdoa, namun doa tersebut hanyalah sia-sia belaka. Hal ini sesuai dengan firman Allah yang artinya:
“Dan (ingatlah), ketika mereka berbantah-bantah dalam neraka, maka orang-orang yang lemah berkata kepada orang-orang yang menyombongkan diri: “Sesungguhnya kami adalah pengikut-pengikutmu, maka dapatkah kamu menghindarkan dari kami sebahagian azab api neraka?” Orang-orang yang menyombongkan diri menjawab: “Sesungguhnya kita semua sama-sama dalam neraka karena sesungguhnya Allah telah menetapkan keputusan antara hamba-hamba-(Nya)”. Dan orang-orang yang berada dalam neraka berkata kepada penjaga-penjaga neraka Jahannam: “Mohonkanlah kepada Tuhanmu supaya Dia meringankan azab dari kami barang sehari”. Penjaga Jahannam berkata: “Dan apakah belum datang kepada kamu rasul-rasulmu dengan membawa keterangan-keterangan?” Mereka menjawab: “Benar, sudah datang”. Penjaga-penjaga Jahannam berkata: “Berdoalah kamu”. Dan doa orang-orang kafir itu hanyalah sia-sia belaka.” (QS. Al Mu’min: 50)
Allah Subhanahu wa Ta’ala memberitahukan perihal perdebatan penghuni Neraka, mereka saling membantah satu sama lain. Fir’aun beserta pengikutnya termasuk ke dalam penghuni nereka. Orang-orang lemah yang dimaksud dalam ayat di atas adalah para pengikut yang hidup dalam kekafiran dan kesesatan. Sedangkan orang-orang yang menyombongkan diri itu terdiri atas pemimpin dan pembesar mereka. Kaum lemah menyalahkan para pemimpinnya karena telah menjerumuskan mereka ke dalam neraka lewat perintah kekafiran dan kesesatan.
“Sesungguhnya kami adalah pengikut-pengikutmu,” yakni, kami menaati kalian berkenaan dengan kekafiran dan kesesatan yang kalian serukan kepada kami di dunia, “Maka dapatkah kamu menghindarkan dari kami sebagian adzab api Neraka?” Yakni, dapatkah kalian menanggung sebagian adzab yang menimpa kami?
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman, “Orang-orang yang menyombongkan diri menjawab: ‘Sesungguhnya kita semua sama-sama dalam Neraka.” Yakni, kami tidak sanggup menanggung sedikitpun adzab yang kalian terima. Sudah cukup bagi kami adzab dan hukuman yang harus kami tanggung sendiri.
“Karena sesungguhnya Allah telah menetapkan keputusan antara hamba-hamba-(Nya).” Yakni, Allah telah membagi adzab bagi kita, dengan kadar yang menjadi hak masing-masing dari kita.
Allah telah menetapkan bahwasanya setiap orang akan menanggung dosa mereka masing-masing. Tidak bisa diwakili ataupun dilimpahkan kepada orang lain. Ayat ini sebagaimana firman Allah:
“Allah berfirman: “Masing-masing mendapat (siksaan) yang berlipat ganda, akan tetapi kamu tidak mengertahui.” (QS. Al A’raf: 38)
Selanjutnya Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
“Dan orang-orang yang berada dalam Neraka berkata kepada penjaga-penjaga Neraka Jahannam: ‘Mohonkanlah kepada Rabb-mu supaya Dia meringankan adzab dari kami barang sehari.”
Tatkala mereka mengetahui bahwa Allah tidak memenuhi seruan mereka dan tidak mendengarkan doa mereka, bahkan Allah berfirman; “Tinggallah dengan hina di dalamnya dan janganlah kamu berbicara dengan Aku.” (QS. Al-Mu’minun: 108)
Sekalipun para penghuni neraka berdoa kepada Allah SWT agar diringankan azabnya sehari saja, maka sungguh sia-sialah doa tersebut. Karena mereka akan kekal di dalam neraka akibat semua perbuatan dosa yang sudah dilakukan selama hidup di dunia.
Demikianlah informasi mengenai debatnya penghuni neraka dan doa mereka agar diringankan azabnya oleh Allah SWT. Perdebatan yang mereka lakukan saat di neraka adalah suatu hal yang tidak berguna, sebab Allah sudah menetapkan takdir kepada masing-masing manusia dan tidak bisa dielakkan lagi. Seharusnya kita menjalankan amanah Allah saat hidup di dunia agar dijauhkan dari siksa api neraka kelak.