Rasulullah SAW merupakan sosok teladan bagi umat manusia di seluruh dunia. Di dalam diri beliau terpancar kemuliaan dan kepribadian luar bisa mengagumkan. Tentu saja tidak salah apabila sosoknya dijuluki sebagai “Kekasih Allah”.
Meneladani sifat dan perbuatan beliau tentulah akan mendatangkan keberkahan. Namun, selain Rasulullah, ada pula sahabat-sahabat Nabi yang juga memberikan teladan kebaikan bagi umat zaman kini.
Sahabat Rasulullah itu berasal dari kaum mukmin yang senantiasa menjadikan Beliau sebagai panutan. Ternyata ada lima kunci sukses dan bahagia dari para sahabat Nabi tersebut. Apa sajakah kuncinya? Berikut informasi selengkapnya agar bisa dijadikan sebagai teladan.
Sahabat-sahabat Nabi menjadi sosok yang harus diteladani setelah Rasulullah. Mereka merupakan kumpulan dari profil sebaik-baik manusia. Tidak ada orang yang lebih bagaia di dunia ini selain sahabat-sahabat Rasulullah. Sebab mereka belajar dan mengambil teladan langsung dari manusia paling mulia di muka bumi ini.
Rasulullah bersabda, “Sebaik-baik manusia adalah zamanku, dan kemudian setelahnya, dan kemudian setelahnya.” (HR. Bukhari).
Sahabat Rasulullah berasal dari berbagai kalangan, ada yang berasal dari keluarga kaya namun tidak segan menggelontorkan hartanya di jalan Allah. Namun ada juga yang miskin tapi senantiasa berusaha di jalan Allah dengan penuh keikhlasan.
Dr. Aidh Al-Qarni dalam buku fenomenalnya “La Tahzan” menuliskan bahwa ada lima hal yang menyebabkan para sahabat disebut sebagai sebaik-baik manusia dan menjadi sosok yang sukses lagi bahagia dalam menjalani hidupnya.
1. Mereka Menerapkan Pola Hidup Sederhana dan Tidak Memaksakan Diri
Kunci sukses dan bahagia pertama dari para sahabat Rasulullah SAW adalah mereka senantiasa menerapkan pola hidup sederhana dan tidak memaksakan diri. Para sahabat Rasululla ini selalu menghadapi permasalahan hidup secara wajar. Selain itu mereka juga tidak terlalu berlebihan dan tidak terlalu terbebani dalam menghadapinya. Sebab, para sahabat Rasulullah ini menyadari bahwa Allah akan memberikan jalan untuk menyelesaikan semuanya selagi mereka mau berusaha. Allah Ta’ala berfirman:
“Dan Kami akan memberi kamu taufik ke jalan yang mudah.” (QS. 87: 8).
2. Memiliki Ilmu yang Luas, Penuh Berkah, dan Praktis
Kunci yang kedua yakni para sahabat tersebut memiliki ilmu yang luas, penuh berkah dan praktis. Mereka senantiasa belajar dan menuntut ilmu di jalan Allah SWT. Tentu saja ilmu yang diperoleh tersebut merupakan ilmu yang diberkahi oleh Allah SWT. Ilmu yang mereka miliki itu bukanlah retorika belaka, karena amat jelas dan tidak berbelit-belit. Allah SWT berfirman:
“Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama.” (QS. 35: 28).
3. Amalan Hati Jauh Lebih Berat Daripada Ibadah Fisik
Amalan hati jauh lebih berat daripada ibadah fisik menjadi kunci selanjutnya untuk memperoleh kesuksesan dan kebahagiaan hidup dari para sahabat Nabi. Hati mereka dipenuhi dengan keikhlasan, inabah, tawakal, kecintaan yang mendalam kepada Allah serta raghbah (keinginan dekat dengan Allah yang memuncak.
Tidak hanya itu, hati mereka juga selalu diliputi oleh perasaan rahbah (rasa khawatir amal-amal yang dilakukan tidak berkenan di sisi Allah SWT) dan khasyyah (perasaan takut jika siksa Allah menipanya), dan masih banyak lagi yang lainnya.
4. Mereka Sengaja Mengurangi Kenikmatan Dunia
Selain senantiasa memperkuat keimanan dengan melaksanakan amalan kebaikan, para sahabat Nabi ini juga sengaja mengurangi kenimatan dunia. mereka menjaga jarak serta menjauhkan diri dari segala godaan dan kemewahan duniawi. Hal inilah yang membuat mereka selalu berada dalam ketenangan, thuma’ninah, dan sakinah. Allah Ta’ala berfirman:
“Dan barangsiapa yang menghendaki kehidupan akhirat dan berusaha ke arah itu dengan sungguh-sungguh sedang ia adalah mukmin, maka mereka itu adalah orang-orang yang usahanya dibalasi dengan baik.” (QS. Al Israa’ [17]: 19).
5. Mereka Menempatkan Jihad Sebagai Amalan di Atas Amalan yang Lain
Kunci menjadi sebaik-baiknya manusia yang sukses dan bahagia para sahabat Nabi yang terakhir adalah mereka menempatkan jihad sebagai amalan di atas amalan yang lain. Bahkan mereka menjadikan jihad sebagai tanda, karakter, dan motto hidupnya.
Dengan jihad tersebut, para sahabat mampu menghilangkan segala kegundahan, keresahan dan kesedihan hatinya. Sebab di dalam jihad itu terdapat dzikir, amal, pengorbanan dan gerak tubuh. Oleh karenanya jihad menjadi jalan terbaik bagi seorang hamba untuk merasakan kebahagiaan sejati. Allah SWT berfirman:
“Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar- benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik.” (QS. Al-ankabut [29]: 69).
Demikianlah informasi mengenai kunci sukses dan bahagia para sahabat Nabi dalam menjalani hidup. Oleh karenanya, maka pantaslah apabila mereka disebut Rasulullah sebagai sebaik-baiknya manusia. Sebagai kaum muslim kita harus melatih diri untuk meneladani pribadi-pribadi yang mulia di sisi Allah dan Rasul-Nya tersebut.