Empat Wanita Suci yang Dapat Pujian dari Allah SWT

Sejarah Islam memang banyak mengisahkan tentang pemimpin-peminpin pria yang berhasil menguasai penjuru negeri. Sebut saja kisah para nabi dan Rasul, serta kisah khalifah Islam yang notabene adalah seorang pria.

Mereka menjadi utusan Allah dan mendapat perhatian lebih dibanding manusia lainnya.  Karena keridaannya menjalankan tugas dari sang pencipta, para pria utusan ini dijanjikan surga dan mendapat banyak pujian dari Allah.

Ternyata tidak hanya kaum adam saja yang dipuja oleh Allah. Meski dalam sebuah riwayat dikatakan bahwa wanita akan banyak masuk neraka, namun tetap ada wanita-wanita baik yang dijanjikan masuk surga. Karena ketaatannya,  wanita-wanita ini mendapat pujian dari Allah SWT dan memberikan hadiah berupa surga.

1. Khadijah Binti Khuwailid Rodhiyallahu Anha 
Khadijah adalah wanita yang tumbuh di lingkungan keluarga terhormat sehingga ia mendapatkan tempaan akhlak yang mulia, bersifat tegas, memiliki penalaran yang tinggi. Selain, sosok Khadijah juga dikenal sebagai wanita yang mampu menghindari hal-hal tidak terpuji sehingga kaumnya pada masa jahiliyah menyebutnya dengan ath thahirah (wanita yang suci).

Iya merupajan orang orang pertama yang menyambut seruan agama Islam yang dibawa oleh Rasullah tanpa banyak membantah dan berdebat. Bahkan id tetap membela Rasulullah ketika banyak orang yang mendustakan dan mengucilkan beliau. Wanita yang satu ini telah mengorbankan seluruh hidup, harta dan jiwanya untuk kepentingan dakwah di jalan Allah SWT. Tidak cukup sampai disana, Ia juga rela melepaskan kedudukan yang terhormat di kalangan bangsanya.

Kepribadiannya yang tetang membuat ia tidak pernah tergesa-gesa dalam mengambil keputusan. Karena keteguhan hati dan keistiqomahannya dalam beriman inilah membuat Allah berkenan menitipkan salamNya lewat Jibril untuk Khadijah dan menyiapkan untuknya rumah di surga. Hal ini terdapat dalam hadits dari Abu Hurairahrodhiyallahu anhu, ia berkata:

“Jibril datang kepada Nabi kemudian berkata: Wahai Rasulullah, ini Khadijah datang membawa bejana berisi lauk pauk, makanan dan minuman. Maka jika ia telah tiba, sampaikan salam untuknya dari Rabbnya dan dari aku, dan sampaikan kabar gembira untuknya dengan sebuah rumah dari mutiara di surga, tidak ada keributan di dalamnya dan tidak pula ada kepayahan.”(HR. Al-Bukhari).

Besarnya keimanan Khadijah serta kemuliaan akhlaknya ini sangat membekas di hati Rasulullah SAW. Beliau selalu menyebutkan kebaikannya walau Khadijah telah wafat. Diriwayatkan dari Aisyah rodhiyallahu anha, beliau berkata:

“Rasulullah hampir tidak pernah keluar dari rumah sehingga beliau menyebut-nyebut kebaikan tentang Khadijah dan memuji-mujinya setiap hari sehingga aku menjadi cemburu maka aku berkata: Bukankah ia seorang wanita tua yang Allah telah menggantikannya dengan yang lebih baik untuk engkau? Maka beliau marah sampai berkerut dahinya kemudian bersabda: Tidak! Demi Allah, Allah tidak memberiku ganti yang lebih baik darinya. Sungguh ia telah beriman di saat manusia mendustakanku, dan menolongku dengan harta di saat manusia menjauhiku, dan dengannya Allah mengaruniakan anak padaku dan tidak dengan wanita (istri) yang lain. Aisyah berkata: Maka aku berjanji untuk tidak menjelek-jelekkannya selama-lamanya.

Baca Juga:  Inilah Orang yang Tempati Kedudukan Terhormat Dihari Kiamat

2. Fatimah Rodhiyallahu Anha 
Fatimah adalah anak dan belahan jiwa dari Rasulullah SAW. Putri ini merupakan wanita terpandang dan mantap dalam menjalankan agamanya. Ia juga merupakan istri dari laki-laki ahli surga yakni Ali Bin Abi Thalib. Dalam shahih Muslim menurut syarah An Nawawi Nabi bersabda: “Fathimah merupakan belahan diriku. Siapa yang menyakitinya, berarti menyakitiku.”

Bahkan ia rela untuk hhidup di dalam kefakiran demi mengecap manisnya iman bersama ayahanda dan suami tercintanya. Tidak cukup sampai disana, ia juga rela untuk mengorbankan segala yang dimiliki demi membantu tegahnya agama Allah. Fatimah adalah sosok wanita penyabar, yang taat beragama, baik perangainya, cepat puas dan suka bersyukur ata nikmat yang diberikan oleh Allah SWT.

3. Maryam Binti Imran Rodhiyallahu Anha 
Maryam merupakan ibu dari Nabi Isa As. Ia merupakan sosok wanita yang menjaga kehormatan diri dan taat dalam beribadah kepada Rabbnya. Bahkan, Maryam rela mengorbankan masa remajanya untuk bermunajat mendekatkan diri kepada Allah. Untuk itulah, Allah memberikannya hadiah istimewa yakni berupa kelahiran seorang Nabi di rahimnya tanpa seorang suami. Dan Allah berfirman, yang artinya: “Dan Maryam putri Imran yang memelihara kehormatannya, maka Kami tiupkan ke dalam rahimnya sebagian dari roh (ciptaan) Kami; dan dia membenarkan kalimat-kalimat Rabbnya dan kitab-kitabNya; dan dia adalah termasuk orang-orang yang taat”(QS. At-Tahrim: 12)

4. Asiyah Binti Muzahim Rodhiyallahu Anha
Asiyah adalah istri dari Fir’aun yang merupakan seorang penguasa lalim yang dilaknat Allah. Meskipun memiliki suami yang demikian, Asiyah memiliki keimanan kepada kerasulan Musa. Akibatnya ia harus menerima siksaan yang pedih dari suaminya tersebut. Sekalipun ia adalah sosok wanita yang sangat mencintai suaminya, namun di hatinya ternyata masih tersedia tempat tertinggi yang diisinya dengan cinta kepada Allah dan RasulNya.

Meskipun mendapatkan siksaan yang sangat pedih dari pengikut Fir’aun hingga membuatnya meninggal dunia, namun ia meninggal dalam keadaan tersenyum. Karena baginya, surga menjadi tujuan akhir yang membuatnya berfikir bahwa kesulitan dan kepedihan yang dirasakan di dunia adalah sebagai akibat meninggalkan kemewahan hidup, budaya dan tradisi leluhur yang menyelisihi syariat Allah ia telan begitu saja bak pil kina demi kesenangan abadi.

Baca Juga:  Tujuh Amalan Sunnah Saat Berbuka Puasa

Dari Abu Hurairah, Nabi Shallallahu alaihi wasalam berkata:“Fir’aun memukulkan kedua tangan dan kakinya (Asiyah) dalam keadaan terikat. Maka ketika mereka (Fir’aun dan pengikutnya) meninggalkan Asiyah, malaikat menaunginya lalu ia berkata: Ya Rabb bangunkan sebuah rumah bagiku di sisimu dalam surga. Maka Allah perlihatkan rumah yang telah disediakan untuknya di surga sebelum meninggal.”

Allah Ta’ala berfirman, yang artinya: “Dan Allah membuat istri Fir’aun perumpamaan bagi orang-orang yang beriman, ketika ia berkata: “Ya Rabbi, bangunlah untukku sebuah rumah di sisi-Mu dalam surga dan selamatkan aku dari Fir’aun dan perbuatannya dan selamatkanlah aku dari kaum yang dhalim”(QS. At-Tahrim: 11)

Itulah empat wanita yang dimuliakan oleh Allah SWT dan mendapatkan ganjaran surga untuk ketaatannya kepada Allah SWT dan Rasulnya. Semoga semua wanita mampu memperbaiki diri agar kelak dapat dipertemukan dengan ke empat wanita penghuni surga tersebut.