Gambaran Teknologi Komunikasi Penduduk Surga

Kehidupan akhirat menjadi salah satu rukun iman yang dipercaya oleh Umat Muslim. Saat kiamat nanti, manusia yang beramal shaleh akan masuk ke surga, sebaliknya bagi mereka pelaku maksiat akan dimasukan ke neraka. Alquran menggambarkan bagaimana nantinya penduduk surga dan neraka ini saling berkomunikasi.

Dalam beberapa ayat dijelaskan, penduduk surga akan memberi kesaksian kepada penduduk neraka bahwa mereka telah menerima apa yang sudah dijanjikan Allah jika melakukan kebajikan di dunia. Sebaliknya, penduduk neraka juga akan menerangkan bagaimana pedihnya siksaan di neraka.

Secara logika, komunikasi ini mungkin saja tidak masuk akal mengingat jarak surga dan neraka demikian jauhnya. Namun seiring dengan perkembangan teknologi yang ada di dunia, gambaran komunikai kedua penduduk yang digambarkan Alquran ini semakin nyata bisa terjadi. Bahkan bisa lebih canggih karena teknologi diciptakan langsung oleh Allah SWT. Lantas bagaimana gambaran teknologi komunikasi  penduduk surga, berikut ulasannya.

Berkut ini beberapa surat dalam Alquran yang menggambarkan bagaimana komunikasi penduduk surga dan neraka. Dalam sebuah riwayat dijelaskan jika percakapan mereka ini diawasi oleh malaikat.

  1. “Dan penghuni-penghuni surga berseru kepada penghuni-penghuni neraka (dengan mengatakan): “Sesungguhnya kami dengan sebenarnya telah memperoleh apa yang Tuhan kami janjikan kepada kami. Maka apakah kamu telah memperoleh dengan sebenarnya apa (azab) yang Tuhan kamu janjikan (kepadamu)?” Mereka (penduduk neraka) menjawab: “Betul”. Kemudian seorang penyeru (malaikat) mengumumkan di antara kedua golongan itu: “Kutukan Allah ditimpakan kepada orang-orang yang zalim, (yaitu) orang-orang yang menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah dan menginginkan agar jalan itu menjadi bengkok, dan mereka kafir kepada kehidupan akhirat.” (Quran 7:44-45)
  2. “Berada di dalam surga, mereka tanya menanya, tentang (keadaan) orang-orang yang berdosa, “Apakah yang memasukkan kamu ke dalam Saqar (neraka)?” Mereka menjawab: “Kami dahulu tidak termasuk orang-orang yang mengerjakan shalat, dan kami tidak (pula) memberi makan orang miskin, dan adalah kami membicarakan yang buruk-buruk, bersama dengan orang-orang yang membicarakannya, dan adalah kami mendustakan hari pembalasan, hingga datang kepada kami kematian.” (Quran 74: 40-47)
  3. “Dan penghuni neraka menyeru penghuni surga: “Limpahkanlah kepada kami sedikit air atau makanan yang telah dikaruniakan Allah kepadamu.” Mereka (penghuni surga) menjawab: “Sesungguhnya Allah telah mengharamkan keduanya itu atas orang-orang kafir, (yaitu) orang-orang yang menjadikan agama mereka sebagai main-main dan senda gurau, dan kehidupan dunia telah menipu mereka.” (Quran 7: 50-51)
Baca Juga:  Kisah Malaikat Mikail Menahan Matahari dengan Sayapnya

Dengan menganalisa surat di atas maka dapat dipastikan kedua penduduk ini saling berkomunikasi. Para penafsir Alquran terdahulu menafsirkan surat-surat diatas bahwa penduduk surga datang ke tepi neraka dan saling sahut-sahutan berbicara dengan penghuni neraka. Wajar saja, karena saat itu manusia belum mengenal cara berkomunikasi yang berkembang seperti saat ini.

Tentu saja Analisis dari seorang yang memahami teknologi 3G, akan sangat berbeda dengan analisa para tetua terdahulu  yang hanya mengerti kentongan, sebagai alat komunikasi. Dalam ayat tersebut dikisahkan adanya percakapan antara penduduk surga dan neraka dengan diawasi malaikat.

Teknologi saat ini tidak mengharuskan seseorang bertemu muka dengan lawan bicaranya. Dengan bantuan telephone, seseorang yang berada di Indonesia, bisa dengan mudah berbicara dengan temannya, yang ada di Amerika. Bahkan biarpun berjarak mencapai ribuan kilometer, dengan bantuan teknologi 3G, raut muka teman kita, bisa terlihat dengan jelas.

Bagaimana kita membayangkan, peristiwa percakapan penduduk surga dan neraka ?
Apabila teknologi komunikasi manusia yang ada saat ini sudah sedemikian canggih, apalagi kalau teknologi surga ada di surga,  tentu saja kecanggihan-nya jauh di atas teknologi yang ada saat ini.

Mungkin saja percakapan yang terjadi antara penduduk surga dan neraka itu, merupakan suatu tele-conference dengan menggunakan teknologi hologram, yang maha canggih. Penduduk surga tetap berada di surga, begitu juga dengan penduduk neraka, mereka tetap di neraka.

Mereka berbicara, seolah-olah seperti saling berhadap-hadapan dan tanpa dibatasi layar kaca, dimana penduduk surga, tiada merasakan kepanasan, sebagaimana yang dirasakan penduduk neraka. Mereka bisa saling menyapa dari dua dimensi ruang yang berbeda.

Informasi menjadi pelajaran kepada kita, bahwa kelak di hari akhir, manusia akan berkomunikasi dalam satu bahasa, dan tentunya berbeda dengan di dunia, yang terdapat ribuan bahasa, dalam berkomunikasi. Jika dipikir-pikir lagi, teknologi komunikasi sekarang yang begitu canggihnya, ternyata mengadopsi dari Al Qur’an yang sudah dipaparkan sejak ribuan tahun lalu. Subhanallah….

Baca Juga:  Inilah Godaan Fase 10 Hari Terakhir Ramadhan

Wallahu A’lamu Bisshawab