Lima Lokasi Wisata yang Ada di Mata Uang Rupiah

Mata uang rupiah merupakan alat pembayaran resmi di Indonesia yang terdiri dari kertas dan logam. Keduanya didesain sedemikian rupa agar tampak lebih menarik dan berbeda untuk setiap pecahannya. Khusus untuk uang kertas, setiap pecahannya memiliki desain unik dengan gambar-gambar yang lebih banyak.  Beberapa desain uang kertas bahkan pernah didaulat sebagai mata uang terbaik di dunia.

Selain karena kualitas, desainnya pun mendapat pujian dari banyak pihak dalam dan luar negeri.  Tidak hanya pahlawan dan kebudayaan Indonesia, uang kertas juga berisi gambar lokasi-lokasi wisata. Semua desain yang ada bukan imajinasi semata, namun lokasi ini benar-benar bisa dinikmati dalam dunia nyata. Mulai dari Pulau Sumatera hingga Pulau Tidore terpampang pada beberapa mata uang rupiah. Apa saja lokasi wisata yang ada di mata uang rupiah? Berikut ulasannya

1. Danau Kelimutu, Ende

 Danau Kalimutu menjadi lokasi wisata yang ada pada desain pecahan Rp 5.000 pada tahun 1992. Desain depan uang pecahan ini menggambarkan alat musik petik Sasando Rote dari Nusa Tenggara Timur dan Danau Kalimutu dibagian belakangnya. Danau yang terletak di puncak gunung Kalimutu, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur ini memang terkenal memiliki pemandangan yang indah karena bisa berubah-ubah warna dengan sendirinya. Warna yang terlihat biasanya  merah, biru, dan putih. Namun  warna-warna tersebut selalu berubah-ubah seiring dengan perjalanan waktu.

Uang pecahan Rp.5000 dengan desain Danau Kalimutu bertahan selama 9 tahun hingga pada tahun.  Kemudian pada tahun 2001 diganti dengan desain Tuanku Imam Bonjol dan Pengrajin Tenun Pandai Sikek yang belum tergantikan hingga sekarang

2. Rumah Limas, Museum Balaputera Dewa, Palembang

Rumah limas juga menjadi salah satu lokasi wisata yang tergambar di mata uang pecahan Rp.10.000. Uang dengan desain rumah adat Sumatera Selatan tersebut dicetak pertama pada tahun 2005, dengan gambar Sultan Mahmud Badaruddin II pada halaman depannya. Pada tahun 2010, uang pecahan Rp. 10.000 ini mengalami perubahan warna, dari yang awalnya magenta, berubah menjadi biru ungu.

Lokasi rumah adat limas memang sulit ditemui oleh masyarakat. Beberapa diantaranya hanya bisa dijumpai di Museum Balaputera Dewa, Palembang. Desain rumah ini dipenuhi dengan berbagai ukiran yang memiliki makna tersendiri. Setiap ukirnya melambangkan simbol kerukunan dan keagungan di negeri Sungai Musi tersebut.

Baca Juga:  Gua di Yordania Diklaim Jadi Lokasi Persembunyian Ashabul Kahfi

3. Candi Prambanan, Yogyakarta

 Keindahan Candi Prambanan juga dapat terlihat pada uang pecahan Rp 10.000 pada tahun 1979. Candi prambanan merupakan salah satu candi terkenal di Indonesia yang letaknya di Sleman, Yogyakarta. Candi Hindu yang terletak 17 km dari pusat kota Yogyakarta selalu termasuk di dalam daftar wajib kunjung para pelancong yang berkunjung ke kota ini. Salah satu yang membuat penasaran adalah kisah yang menyertai pembangunan candi tersebut, yakni kisah cinta Bandung Bondowoso yang ditolak oleh putri Rara Jonggrang. Candi ini didirikan sebagai syarat agar cinta Bandung Bondowoso diterima oleh Rara Jonggrang.

Sementara itu uang menggambarkan keindahan Candi Prambanan ini memiliki warna dominan cokelat dengan pemain gamelan pada desain di bagian depannya. Uang dengan desain ini bertahan hingga enam tahun dan digantikan dengan desain RA Kartini.

4. Pulau Tidore dan Pulau Maitara

Pecahan Rp. 1000 menjadi uang kertas dengan nilai yang paling kecil. Namun demikian, uang ini menggambarkan desain pemandangan indah dari Pulau Tidore dan Pulau Maitara yang terletak di timur Indonesia. Uang pecahan dengan desain dua pulau ini sudah ada sejak 15 tahun lalu yakni sekitar tahun 2000. Pada bagian depannya merupakan gambar Kapitan Pattimura yang sedang memegang parang.

Sementara itu Pulau Tidore dan Pulau Maitara merupakan pulau yang menarik untuk dikunjungi di Ternate. Lokasinya bisa dijangkau dengan menyeberang menggunkana perahu cepat dari pelabuhan Bastiong selama 10 menit.   Letaknya yang cukup terpencil membuat pantai-pantai di Pulau Maitara sangat cocok untuk Anda yang ingin mencari ketenangan sejenak. Di sini Anda akan menikmatihamparan pasir putih yang masih terbebas dari sampah. Anda pun bisa melanjutkan perjalanan ke tepi pantai Akesahu, di Pulau Tidore, untuk bersantai di pemandian air panas alami.

5. Pura Ulun Danu Bratan, Bali

Pura Ulun Danu Bratan yang terletak di Bali memang sudah tidak asing lagi. Gambaran keindahannya dapat dilihat pada pecahan uang Rp 50.000. Tempat ini merupakan salah satu destinasi wisata populer di Bali selain karena keindahannya juga letaknya yang relatif mudah untuk wisatawan jangkau. Lokasinya berada di Kabupaten Tabanan, di bagian tengah Pulau Bali, Pura dan bersanding dengan kecantikan dan kesejukan Danau Bratan. Uang yang didominasi warna biru ini bergambar I Gusti Ngurah Rai pada bagian depannya. Ia merupakan salah satu pahlawan yang berasal dari Bali pada zaman kemerdekaan. Uang dengan desain  ini pertama kali dicetak pada tahun 2005 dan bertahan hingga saat ini.