Air di Telaga Ini Membuat Manusia Tidak Haus Selamanya

Pada hari kiamat nanti seluruh makhluk hidup di bumi akan mati. Setelah itu, manusia dari segala masa akan dibangkitkan untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. Kemudian kita akan dikumpulkan untuk menjalani pengadilan dari Sang Pencipta.

Padang Mahsyar nantinya akan menjadi saksi begitu ngerinya kondisi dikala itu. Manusia dibangkitkan dalam keadaan tidak berbaju. Matahari hanya berjarak satu mil dari tubuh. Kondisi ini, membuat kerongkongan haus tidak menentu.

Namun beruntungnya siapa saja yang menjadi umat Nabi Muhammad. Sang Baginda menunggu disebuah telaga dan akan memberi minum para umat. Satu tegukan mampu membuat manusia menjadi tidak haus selamanya. Seperti apa telaga tersebut?

Nabi Muhammad SAW mendapat keistimewan dari Allah SWT tatkala hari kiamat nanti. Beliau mendapat telaga yang bisa memberi minum berjuta umat-umatnya. Telaga tersebut bernama telaga Al-Kautsar. Dan kabar baiknya, manusia yang menjadi umat sang Nabi akan mendapat jatah minum dari telaga ini.

“Al Kautsar adalah sungai yang dijanjikan oleh Rabbku ‘azza wa jalla. Sungai tersebut memiliki kebaikan yang banyak. Ia adalah telaga yang nanti akan didatangi oleh umatku pada hari kiamat nanti.” (HR. Muslim, no. 400).

“Sesungguhnya aku menunggu (kedatangan) kamu sekalian di telaga. Barangsiapa melewati, dia pasti minum. Dan barangsiapa minum, maka dia tidak akan dahaga selamanya.” (HR.Bukhari).

Beruntungnya kita yang menjadi umat sang Nabi. Nabi Muhammad SAW dalam satu ketika juga pernah menggambarkan bagaimana indahnya telaganya. Dalam seuah hadist dijelaskan bahwa Wadah untuk minum yang ada di telaga Al-Kautsar jumlahnya sebanyak jumlah bintang dan benda yang ada di langit pada malam yang gelap gulita. Itulah gelas-gelas di surga, yang akan menjadi wadah manusia tatkala meminumnya.

Sedangkan lebarnya sama dengan panjangnya, yaitu seukuran antara Amman dan Ailah. Sementara airnya lebih putih dari pada susu dan rasanya lebih manis dari pada manisnya madu. Gambaran ini dijelaskan dalam hadist riwayat Imam Muslim.

Baca Juga:  Inilah Kriteria Wanita yang Bisa Masuk Surga dari Pintu Manapun

Dari Abu Dzarr, ia berkata, “Wahai Rasulullah, bagaimana dengan bejana yang ada di al-haudh (telaga Al-Kautsar)?” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Demi jiwa Muhammad yang berada di tangan-Nya. Wadah untuk minum yang ada di telaga Al-Kautsar banyaknya seperti jumlah bintang dan benda yang ada di langit pada malam yang gelap gulita. Itulah gelas-gelas di surga. Barang siapa yang minum air telaga tersebut, maka ia tidak akan merasa haus selamanya. Di telaga tersebut ada dua saluran air yang tersambung ke Surga. Barang siapa meminum airnya, maka ia tidak akan merasa haus. Lebarnya sama dengan panjangnya, yaitu seukuran antara Amman dan Ailah. Airnya lebih putih dari pada susu dan rasanya lebih manis dari pada manisnya madu.” (HR. Muslim, no. 2300).

Lantas, bagaimana Rasulullah SAW mengenali umatnya dari berjuta-juta umat yang ada dari berbagai masa? Ternyata Wudhu adalah jawabannya. Mereka yang menjaga wudhunya, akan mudah dikenali Nabi untuk diberikan minum ditelaganya.

“Umatku akan tampil pada hari kiamat, dengan wajah bersinar, tangan serta kakinya berkilauan dari bekas-bekas wudhunya.” (HR. Ahmad, Bukhari, Muslim)

Namun, perjalanan setelah telaga sungguh masih sangat panjang dan berat. Begitupun, bisa mampir dan minum di telaga Rasul itu sungguh sebuah karunia besar. Perjalanan memang belum lagi selesai. Tapi mendapatkan minum dari telaga yang sesudahnya tidak lagi ada haus sungguh sangat didambakan. Itu akan sangat meringankan, di hari ketika segalanya berubah begitu mengerikan, panas, haus dan mencekam.