Begini Luasnya Istana Iblis di Tengah Lautan

Iblis merupakan pemimpin para setan yang bertugas mengajak manusia menuju jalan kesesatan. Makhluk yang bernama Azazil ini dahulu pernah taat kepada Allah, namun Ia begitu sombong ketika diperintahkan bersujud kepada Nabi Adam. Sehingga lebih memilih ingkar sehingga dikeluarkan dari surga.

Sejak saat itu, dendam iblis kepada Allah begitu membara. Ia bersumpah akan membuat manusia berpaling dari sang pencipta. Segala cara dilakukan untuk bisa menyaingi Allah SWT. Termasuk membuat istana dengan singgasana yang begitu luas.

Berdasarkan hadist Nabi, lokasi istana Iblis berada di tengah lautan. Bahkan disebut-sebut layaknya Arasy di atas air. Dari sanalah mereka mengendalikan seluruh aktivitas penyesatan terhadap umat manusia. Seperti apa? Berikut ringkasannya.

Markas besar iblis berada di tengah-tengah samudra. Mereka memilih lautan karena luasnya yang mencapai tiga perempat dari luas bumi. Iblis membangunnya dengan tujuan untuk menandingi Arasy (singgasana) Allah SWT.

Layaknya sebuah kerajaan, Istana Iblis ini juga dipenuhi dengan pengawal dan pengikut-pengikutnya.  Iblis mengatur kejahatan dan kemaksiatan dari istananya ini. Kemudian mengirim bala tentaranya menuju daratan untuk menjalankan aksi menggoda manusia.

Jabir ra mengabarkan bahwa Rasulullah SAW menerangkan bahwa iblis telah membangun singgasananya di permukaan laut. Dari sanalah Ia mengirimkan seluruh bala tentaranya. Yang paling berjasa diantara mereka adalah yang paling banyak membuat kekacauan.

Salah satu tentaranta menghadap Iblis “Saya telah berhasil melakukan ini dan itu” “Kamu belum melakukan apa pun. “ Seorang prajurit lain datang melapor “Aku telah menghancurkan ikatan perkawinan seorang laki-laki dengan istrinya,”. Iblis menghampirinya dan memberikan pujian. “Engkaulah yang terbaik” (HR. Muslim).

Menebar fitnah adalah satu pekerjaan iblis. Oleh karena itu, apabila kita berniat memfitnah orang lain, segera sadarilah bahwa jangan-jangan kita sudah tergoda oleh anak buah iblis.

Baca Juga:  Negara Pertama Pengguna Merah-Putih Sebagai Warna Bendera

Dari riwayat lain, Abu Said ra menceritakan bahwa Rasulullah SAW bersama sahabat Abu Bakar ra dan Umar bin Khatab ra berjumpa dengan Ibnu Shoyyad di salah satu jalan di Kota Madinah. Lalu Rasulullah SAW bersabda kepadanya, “Mau kah engkau bersaksi bahwa aku adalah utusan Allah”

Ibnu Shoyyad menjawab dengan pertanyaan serupa  “Mau kah kamu bersaksi bahwa utusan Allah juga?”

Rasulullah SAW bersabda “Aku beriman kepada Allah, para Malaikat-Nya dan kitab-kitab-Nya. Apakah yang sedang kamu lihat (dari perkara gaib)?”

“Aku sedang melihat sebuah Arasy di atas air,” jawab Ibnu Shoyyad.

Rasulullah SAW membantahnya, “yang kamu lihat itu adalah singgasana iblis di tengah laut. Lalu apalagi yang kamu lihat? ”

Ibnu Shoyyad menjawab”Aku mendapat dua berita yang benar, dan sebuah berita yang dusta, atau dua berita yang dusta dan sebuah berita yang benar”

“Biarkanlah dia” sabda Rasulullah SAW “Dia telah dikacaukan oleh setan yang menguasainya” (HR. Muslim dan Tirmidzi)

Ucapan Ibnu Shoyyad tentang Arasy di atas air adalah kebohongan besar. Sebab yang diatas air itu adalah singgasana setan.