Luar angkasa merupakan bagian dari semesta yang tidak semua orang bisa ke sana. Hanya Astronot yang melakukan serangkaian latihan khusus yang bisa menembus ribuan klio meter jauhnya dari bumi. Mereka biasanya dikirim ke luar angkasa untuk menjalankan misi dan ditugaskan badan dunia antariksa. Lama waktu yang dilalui para astronot ini bisa berbulan-bulan bahkan hingga bertahun-tahun.
Selama hidup di antariksa, para astronot tentu melakukan kegiatan yang sama ketika mereka berada di bumi. Seperti makan, minum, buang air, mandi dan tidur. Namun jangan bayangkan mereka melakukan kegiatan itu dengan mudah, ada serangkaian tata cara yang sangat sulit untuk bisa menyelesaikan satu pekerjaan saja, pasalnya mereka berada di ruang hampa udara. Seperti apa kehidupan sehari-hari astronot di luar angkasa? Berikut ulasannya.
1. Cara Memasak di Luar Angkasa
Para astronot harus ekstra hati-hati saat memasak. Di sini pisau atau gunting dan benda-benda tajam lainnya tidak bisa diletakkan sembarangan karena bisa melayang dan melukai bagian tubuh. Salah seorang astronot dari Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA), Chris Hadfield yang pernah berada di International Space Station (ISS) mengunggah video yang menunjukan bagaimana cara Ia memasak di ruang angkasa.
Namun memasak di antariksa ternyata tidak serumit cara-cara dibumi. Tidak perlu menggunakan pisau atau gunting. Pada videonya Ia menunjukan bagaimana cara memasak bayam. Tidak harus dipotong lalu dicuci, lalu dimasak beberapa saat, astronot hanya perlu bayam kering dan air.
“Untuk menyiapkan bayam, cukup sambungkan dengan saluran distribusi air, pilih jumlah air yang diinginkan dan tekan tombol,” katanya.
2. Cara Sikat Gigi di Luar Angkasa
Dalam videonya Chris juga memperlihatkan cara menyikat gigi dalam ruangan tanpa gravitasi. Pertama-tama, air dikeluarkan melalui sebuah kemasan plastik dan ditempelkan pada sikat gigi. Kemudian air pada sikat gigi itu dimasukan ke dalam mulut.
Setelah itu, Chris mengambil pasta gigi dan mengeluarkan cairan pasta gigi secukupnya, kemudian ditempelkan pada bulu sikat. Lalu, astronot asal Kanada ini mulai menggerakan sikat gigi seperti penggunaan pada umumnya.
Usai menyikat gigi, Chris kemudian menelan pasta gigi tersebut tanpa membuang busa pasta gigi seperti pasta gigi pada umumnya di Bumi. Uniknya, berdasarkan video yang dibuat Chris, tampaknya pasta gigi tersebut memang didesain khusus untuk dapat ditelan.
3. Cara Buang Air di Luar Angkasa
Bagi astronot, mempelajari ekuasi fisika guna mengkalkulasi lintasan dan menahan gaya luncur roket bukan masalah. Beda halnya dengan menggunakan toilet luar angkasa. Jika standar bukaan toilet di bumi yakni 12-18 inci, maka di luar angkasa hanya selebar empat inci (0,1 meter).
Terdapat kamera di bawah bukaan toilet tersebut. Saat mendudukinya, para astronot dapat memastikan tubuh mereka berada di posisi tepat sehingga ‘limbah padat’ akan jatuh melalui bukaan kecil dudukan itu. Toilet asli ini dilengkapi ventilasi udara yang sama digunakan pada pesawat ruang angkasa.
4. Mandi di Luar Angkasa
Berbulan-bulan di luar angkasa tentu perlu mandi untuk menghilangkan noda atau daki dan kotoran yang menempel di tubuh. Tentunya, apabila di bumi, mandi membutuhkan air sebagai pembasuhnya, ternyata hal itu sedikit berbeda apabila seseorang ingin membersihkan tubuh di luar angkasa. Dikarenakan di luar angkasa gravitasi yang ada sangat rendah, maka segala hal dapat melayang-layang tak tentu arah. Hal itu juga berlaku untuk air.
Dalam video yang masih di share di YouTube, Chris Hadfield memperlihatkan bahwa ketika air berada di luar angkasa maka zat cair ini akan berbentuk seperti gel yang mengambang di udara.
Oleh karena di khawatirkan dapat merusak peralatan di pesawat atau stasiun luar angkasa serta untuk menghematnya, mengingat air adalah suatu hal yang sangat berharga di angkasa luar sana, maka ada cara khusus bagi seorang astronot untuk membersihkan badannya.
Di pesawat atau juga stasiun luar angkasa, astronot telah disediakan sebuah tempat khusus untuk membersihkan badan dengan sistem silinder yang menggunakan kantong plastik.
Ketika berada di tempat khusus tersebut, seorang astronot dapat menggunakan spon atau busa basah khusus yang dapat digunakan untuk membasuh badan. Untuk menghindari percikan air melayang-layang ke udara, maka itu lah fungsi utama dari sistem silinder yang dapat menyedot gumpalan air tersebut.
Setelah aktivitas membasuh badan selesai, maka tas plastik yang berisi air itu harus ditutup dengan rapat, kemudian sang astronot wajib meletakkan tas plastik baru di tempat tersebut untuk astronot lain yang akan membasuh badan.
5. Keramas di Luar Angkasa
Jangan membayangkan astonot keramas dengan menggunakan shower saat membasahi rambutnya. Salah seorang astronot Kren Nyberg, perekayasa mekanik Ekspedisi 36 ke Stasiun Luar Angkasa Internasional, menunjukkan cara keramas di antariksa.
Meski dengan kondisi berbeda, Alat dan bahan yang digunakan untuk keramas masih sama, yakni air, sampo, handuk, dan sisir.Air yang digunakan tentu tak berasal dari bak mandi atau shower, tetapi cuma dari kantong air dan berupa gumpalan. Untuk mulai keramas, Nyberg mengeluarkan gumpalan air dari kantong dan mengoleskannya ke kulit kepalanya.
Air tak bisa seketika membasahi rambut. Untuk itu, Nyberg perlu meratakannya dengan tangannya. Setelah rata dan merasa rambut cukup basah, barulah Nyberg memakaikan sampo ke kulit kepala dan mulai menggosok rambutnya. Dalam video, tak tampak ada busa seperti keramas di Bumi.
Nyberg juga mengatakan bahwa keramas di antariksa tak cukup menggosok dengan tangan. “Tanpa berdiri di bawah air mengalir, Anda perlu menggunakan handuk untuk membersihkan kotoran,” katanya.
Setelah merasa rambut cukup bersih, Nyberg mulai lagi mengoleskan air ke rambutnya, kemudian mengeringkannya secara alami. Air yang tadinya berada di rambut Nyberg akan menguap dan selanjutnya berada di ruangan, berkontribusi pada kelembaban ruangan.
Yang hebat, air yang menguap itu selanjutnya akan diproses menjadi air minum. Sistem AC akan mengoleksi air itu dan mengondensasikannya, dan sistem pengolahan air akan mengubahnya menjadi air minum.
6. Tidur di Luar Angkasa
Jika tidur dibumi manusia hanya perlu tempat tidur, sofa dan rasa kantuk, maka akan sangat berbeda ketika berada di ruang hampa udara. Bisa dibayangkan, bagaimana jika kamu tidur sambil melayang-layang? Bisa-bisa kepala terantuk, atau waktu bangun tidur tiba-tiba mereka sudah terjepit di salah satu sudut.
Para astronot tidur dengan kamar yang di design tidak jauh luasnya dengan tubuh mereka. Sehingga ini memungkinkan mereka untuk tidak bergerak ketika tidur. Saat akan tidur, mereka menggunakan pakaian pembungkus. Agar lebih aman, pakaian tadi dilengkapi dengan pengait sehingga apapun yang terjadi mereka tidak akan terbang kemana-mana.
Demikian bagaimana gambaran hidup di luar angkasa. Semoga informasi ini bermanfaat dan terimakasih sudah membaca.