Semua orang tentu ingin memiliki kehidupan yang layak dan berkecukupan. Akan tetapi, tidak semua orang bisa merasakan hal demikian. Masih banyak di antara mereka yang justru hidup dalam kekurangan bahkan masuk dalam kategori miskin.
Bahkan banyak di antara mereka yang tidak mampu mencukupi kebutuhan sehari-hari dan terpaksa menahan lapar serta keinginan. Di sanalah orang kaya berperan untuk saling tolong menolong ketika ada orang yang kesulitan.
Di dalam Islam, kita diwajibkan untuk saling membantu terutama orang miskin. Bahkan ada keutamaan yang akan diperoleh apabila kita mencintai orang miskin tersebut. Lantas apa sajakah keutamaan yang akan diperoleh? Berikut informasi selengkapnya.
1. Mencintai Orang Miskin Termasuk Kebaikan
Keutamaan pertama dari mencintai orang miskin itu termasuk dalam kebaikan. Amalan ini termasuk perbuatan yang penting dan menujukkan sebuah kemuliaan orang yang mengerjakannya. Tentu saja amalan kebaikan tersebut akan mendapat ganjaran berupa pahala dari Allah SWT.
2. Akan Memudahkan Hisab Saat Hari Kiamat
Ternyata dekat dan mencintai orang miskin juga dapat mempermudah kita ketika proses pengisaban di akhirat kelak. Membantu orang lain dalam hal kebaikan akan dibalas dengan kebaikan pula oleh Allah SWT. Entah itu ketika orang tersebut masih hidup di dunia ataupun saat berada di akhirat kelak.
Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Barangsiapa menghilangkan satu kesusahan dunia dari seorang mukmin, Allah akan menghilangkan darinya satu kesusahan di hari Kiamat. Dan barangsiapa yang memudahkan kesulitan orang yang dililit hutang, Allah akan memudahkan atasnya di dunia dan akhirat ” (HR. Muslim no. 2699).
Orang yang dekat dan kerap duduk bersama orang miskin akan mudah di hisab saat hari kiamat kelak. Sebab orang yang tidak memiliki banyak harta akan lebih dulu dihisab dan akan lebih dulu masuk ke dalam surga. Bukti bahwa orang yang sedikit harta akan sedikit pula hisabnya terdapat dalam hadits Mahmum bin Labid, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Dua hal yang tidak disukai oleh manusia: kematian, padahal kematian itu baik bagi muslim tatkala fitnah melanda, dan yang tidak disukai pula adalah sedikit harta, padahal sedikit harta akan menyebabkan manusia mudah dihisab (pada hari kiamat)” (HR. Ahmad 5: 427. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa sanad hadits ini jayyid)
3. Dekat Dengan Orang Miskin Berarti Semakin Dekat Dengan Allah Pada Hari Kiamat
Keutamaan selanjutnya dari mencintai orang miskin adalah membuat kita semakin dekat dengan Allah SWT sewaktu di akhirat kelak. Bahkan Rasulullah SAW berdoa agar dirinya dihidupkan dan dimatikan dalam keadaan miskin. Dalam hadits Anas bin Malik, Rasulullah SAW bersabda,
“Ya Allah, hidupkanlah aku dalam keadaan miskin, matikanlah aku dalam keadaan miskin dan kumpulkanlah aku bersama dengan orang-orang miskin pada hari kiamat”. ‘Aisyah berkata, “Mengapa –wahai Rasulullah- engkau meminta demikian?” “Orang-orang miskin itu masuk ke dalam surga 40 tahun sebelum orang-orang kaya. Wahai ‘Aisyah, janganlah engkau menolak orang miskin walau dengan sebelah kurma. Wahai ‘Aisyah, cintailah orang miskin dan dekatlah dengan mereka karena Allah akan dekat dengan-Mu pada hari kiamat”, jawab Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam (HR. Tirmidzi no. 2352).
Dekat dengan orang miskin ini bukan hanya sekedar dekat dalam pengertian harfiah. Akan tetapi, dalam kedekatan bersama mereka tersebut kita harus senantiasa membantu dan menolong ketika mereka ditimpa kesulitan.
4. Mencintai Orang Miskin Adalah Landasan Kecintaan Pada Allah
Mencintai orang miskin ternyata termasuk dalam landasan kecintaan seseorang terhadap Allah SWT. Maka dari itu, ketika kita memiliki kelebihan harta, cintailah kaum yang tidak berkecukupan ini karena Allah SWT.
Dari Abu Umamah, Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang mencintai karena Allah, membenci karena-Nya, memberi karena-Nya, dan tidak memberi juga karena-Nya, maka ia telah sempurna imannya” (HR. Abu Daud no. 4681, Tirmidzi no. 2521, dan Ahmad 3: 438).
5. Mencintai Orang Miskin Termasuk Dalam Wasiat Rasulullah
Seperti yang sudah dijelaskan di atas bahwa Rasulullah SAW sangat mencintai orang miskin dan beliau juga mengajarkan kepada kita untuk melakukan hal serupa. Jadi apabila kita mencintai orang miskin, berarti kita sudah menjalankan wasiat yang diberikan oleh Rasulullah.
Rasulullah SAW pernah berwasiat pada Abu Dzar Al Ghifari di mana Abu Dzar berkata : “Kekasihku (Rasulullah) shallallahu ‘alaihi wa sallam berwasiat kepadaku dengan tujuh hal: (1) supaya aku mencintai orang-orang miskin dan dekat dengan mereka, (2) beliau memerintahkan aku agar aku melihat kepada orang yang berada di bawahku dan tidak melihat kepada orang yang berada di atasku, (3) beliau memerintahkan agar aku menyambung silaturahmiku meskipun mereka berlaku kasar kepadaku, (4) aku dianjurkan agar memperbanyak ucapan laa hawla wa laa quwwata illa billah (tidak ada daya dan upaya kecuali dengan pertolongan Allah), (5) aku diperintah untuk mengatakan kebenaran meskipun pahit, (6) beliau berwasiat agar aku tidak takut celaan orang yang mencela dalam berdakwah kepada Allah, dan (7) beliau melarang aku agar tidak meminta-minta sesuatu pun kepada manusia” (HR. Ahmad 5: 159. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa hadits ini shahih).
6. Memperjuangkan Kehidupan Orang Miskin Termasuk Jihad Di Jalan Allah
Banyak orang yang tidak mengetahui bahwa mencintai orang miskin ternyata juga termasuk dalam jihad di jalan Allah SWT. Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Orang yang membiayai kehidupan para janda dan orang-orang miskin bagaikan orang yang berjihad fii sabiilillaah.” –Saya (perawi) kira beliau bersabda-, “Dan bagaikan orang yang shalat tanpa merasa bosan serta bagaikan orang yang berpuasa terus-menerus” (HR. Muslim no. 2982).
7. Akan Mudah Memperoleh Rezeki dan Pertolongan Dari Allah
Keutamaan selanjutnya dari mencintai orang miskin adalah akan dimudahkan dalam memperoleh rezeki dan pertolongan dari Allah SWT. Tidak cukup sampai di situ, orang yang mencintai orang miskin juga akan mendapatkan barokah doa mereka.
Dalam hadits disebutkan bahwa Sa’ad menyangka bahwa ia memiliki kelebihan dari sahabat lainnya karena melimpahnya dunia pada dirinya, lantas Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Kalian hanyalah mendapat pertolongan dan rezeki dengan sebab adanya orang-orang lemah dari kalangan kalian” (HR. Bukhari no. 2896).
Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya Allah menolong ummat ini dengan sebab orang-orang lemah mereka di antara mereka, yaitu dengan doa, shalat, dan keikhlasan mereka” (HR. An Nasai no. 3178).
8. Memiliki Sifat Tawadhu’ Dan Qona’ah
Keutamaan terakhir yang akan diterima oleh orang yang mencintai kaum miskin adalah mereka akan memiliki sifat tawadhu’ dan qona’ah. Tawadhu diartikan sebagai rendah diri sedangkan qona’ah artinya selalu merasa cukup dengan apa yang telah dilimpahkan oleh Allah SWT.
Tawadhu dan qona’ah merupakan sifat mulia yang senantiasa diajarkan dalam agama Islam. Rasulullah SAW bersabda:
“Pandanglah orang yang berada di bawahmu (dalam masalah harta dan dunia) dan janganlah engkau pandang orang yang berada di atasmu (dalam masalah ini). Dengan demikian, hal itu akan membuatmu tidak meremehkan nikmat Allah padamu” (HR. Muslim no. 2963).
Demikianlah informasi mengenai delapan keutamaan yang akan diperoleh apabila kita mencintai orang miskin. Pada dasarnya sebagai sesama manusia kita harus senantiasa saling menolong satu dengan lainnya. Maka dari itu, apabila Allah memberikan sedikit kelebihan, berbagilah dengan orang-orang yang membutuhkan.