Istighfar merupakan kalimat pendek namun bermakna dalam bagi kehidupan manusia. Kalimat ini memiliki pengertian permohanan ampunan kepada Allah SWT atas segala dosa yang telah di lakukan baik sengaja ataupun tidak.
Manusia adalah makhluk ciptaan Allah SWT yang tidak pernah luput dari perbuatan dosa. Oleh sebab itu, untuk membersihkan dosa tersebut agar tidak melekat dalam hati salah satu caranya dengan bertaubat dan memperbanyak bacaan istighfar.
Bahkan Rasulullah SAW juga kerap kali membaca istighfar setiap harinya. Hal tersebut disebabkan karena banyaknya keistimewaan yang dimiliki oleh kalimat ini. Keistimewaan apakah yang dimaksud? Berikut informasi selengkapnya.
1. Istighfar Cermin Kesadaran Diri Orang-orang yang Bertakwa
Keistimewaan pertama dari kalimat istighfar ternyata kalimat pendek yang satu ini merupakan cerminan kesadaran diri dari orang-orang yang bertakwa. Sebab ketika orang yang bertakwa melakukan sebuah kesalahan atau dosa sekecil apapun maka ia akan langsung mengingat dan memohon ampun kepada Allah SWT.
Allah Ta’ala berfirman yang artinya: “Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain daripada Allah?” (QS Ali Imran: 135).
2. Istighfar Sumber Kekuatan Umat
Keistimewaan kalimat istighfar yang kedia yaitu ternyata kalimat ini merupakan sumber kekuatan umat. Bahkan kaum Nabi Hud yang dikenal memiliki kekuatan luar biasa pun masih diperintahkan oleh Nabi agar senantiasa melantunkan kalimat istighfar untuk menambah kekuatan yang mereka miliki. Allah SWT berfirman:
“Dan (dia berkata), ‘Hai kaumku, mohonlah ampun kepada Tuhanmu lalu bertobatlah kepada-Nya, niscaya Dia menurunkan hujan yang sangat deras atasmu, dan Dia akan menambahkan kekuatan kepada kekuatanmu, dan janganlah kamu berpaling dengan berbuat dosa’.” (QS Hud: 52).
Rasulullah SAW bahkan menegaskan dalam satu hadistnya bahwa eksistensi sebuah umat salah satunya ditentukan dengan kesadaran mereka untuk selalu beristighfar. Oleh sebab itu, menjadi sebuah kerugian apabila hamba Allah yang melakukan kesalahan namun ia tidak menyadari kesalahannya tersebut dan tidak beristighfar untuk memohon ampun kepada Allah.
3. Istighfar dapat Menolak Bencana dan Sarana Mendapatkan Berkah dari Allah
Tidak hanya dijadikan cerminan kesadaran diri bagi umat yang bertakwa dan memberikan kekuatan bagi umat. Ternyata istighfar juga dapat menolak bencana dan bisa dijadikan sarana untuk mendapatkan keberkahan dan rahmat dari Allah SWT
Ketika menafsirkan surah al-Anfal: 33, “Dan Allah sekali-kali tidak akan mengazab mereka, sedang kamu berada di antara mereka. Dan tidaklah (pula) Allah akan mengazab mereka, sedang mereka meminta ampun.”
Ibnu Katsir menukil riwayat dari Imam Tirmidzi bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Allah telah menurunkan kepadaku dua pengaman atau penyelemat bagi umat dari azab dan bencana, yaitu keberadaanku dan istighfar. Maka ketika aku telah tiada, masih tersisa satu pengaman hingga hari kiamat, yaitu istigfar.” Bahkan, Ibnu Abbas menuturkan bahwa ungkapan istighfar meskipun keluar dari pelaku maksiat dapat mencegah dari beberapa kejahatan dan bahaya.
4. Istighfar Memudahkan Urusan Seseorang
Keistimewaan istighfar yang terakhir adalah rajin membaca kalimat ini akan memudahkan urusan seseorang. Memudahkan urusan di sini bisa dalam jalan mencari rezeki serta memelihara seseorang. Dalam konteks ini, Ibnu Katsir menafsirkan surah Hud: 52 dengan menukil hadis Rasulullah SAW yang bersabda, “Barang siapa yang mampu mulazamah atau kontinu dalam beristighfar, maka Allah akan menganugerahkan kebahagiaan dari setiap duka dan kesedihan yang menimpanya, memberi jalan keluar dari setiap kesempitan, dan memberi rezeki dengan cara yang tidak disangka-sangka.” (Ibnu Majah).
Demikianlah ulasan mengenai empat keistimewaan di balik kalimat istighfar. Setelah mengetahui keistimewaan luar biasa dari kalimat ini, maka semestinya sebagai umat muslim kita senantiasa mengingat Allah SWT dengan memperbanyak istighfar di kehidupan sehari-hari. Tujuannya adalah agar Allah senantiasa mempermudah urusan di dunia dan akhirat kelak.