Ajal menjemput dengan cara-cara yang tidak pernah di bayangkan oleh manusia. Seseorang yang sebelumnya sehat, bisa tiba-tiba meregang nyawa dengan sebab-sebab yang tidak diduga. Termasuk dengan kematian deretan atlet yang meninggal di lapangan hijau dan arena olahraga berikut ini.
Sejarah mencatat, beberapa pemain harus meregang nyawa ketika sedang berolahraga. Penyebabnya bermacam-macam, mulai dari serangan jantung, hingga kecelakaan karena permainan itu sendiri. Berikut ini enam tragedi kematian yang terjadi di arena olahraga.
1. Emanuel Ortega, Tewas di Lapangan Hijau Setelah Membentur Beton
Kabar memilukan dari sepakbola Argentina, pemain muda yang bernama Emanuel Ortega meninggal dunia setelah cidera serius di kepala. Ortega menghembuskan nafas terakhir setelah dirawat 11 hari di rumah sakit dan menjalani operasi. Pemain 21 tahun yang tergabung dalam klub San Martin tersebut menderita retak tengkorak kepala.
Kejadian naas tersebut yang dialami Ortega terjadi pada laga divisi lima Argentina antara San Martin Burzaco melawan Juventud United, di Estadio Francisco Boga, Selasa (5/15/2015) lalu. Kepalanya membentur tembok usai kalah duel dengan pemain lawan, Alexis Valenzuela dan jatuh ke arah depan. Ortega jatuh seketika dan pertandingan dihentikan.
Pihak medis langsung melarikannya dengan ambulan. Timnya mengumumkann Ortega mengalami dua patah tulang tengkorak. Naas nayawanya tidak tertolong lagi dan Ia meninggal dunia di Sanitarium, Argentina. Atas meninggalnya federasi sepakbola Argentina menghentikan semua pertandingan selama satu pekan untuk menghormati Ortega. Sementara Valenzuela yang dituding menjadi olah yang paling bertanggungjawab terus mendapatkan kecaman. Federasi sepakbola Argentina mengatakan bahwa kematian Ortega adalah sebuah tragedi bukan kesengajaan.
2. Phillip Hughes, Bintang Kriket yang Tewas Setalah Terkena Bola kriket
Bintang kriket Australia Phillip Hughes meninggal dunia pada 27 November 2014, atau dua hari setelah dirinya terkena bola kriket dalam pertandingan Sydney Kriket. Hughes dibawa ke rumah sakit setelah terkena pantulan bola yang dilemparkan pemain lawan, Sean Abbott. Hughes empat menjalani operasi untuk mengurangi tekanan pendarahan di bagian kepala.
Namun pihak rumah sakit mengumumkan bahwa hughes meninggal dunia. Hughes meninggal dalam usia 25 tahun dan sudah mengumpulkan 63 angka untuk Australia Selatan. Menurut laporan, kepala Hughes terkena lemparan karena salah memperkirakan datangnya bola yang dilemparkan oleh pemain lawan.
Dalam pertandingan itu, Hughes masih memakai penutup kepalanya, namun bola tetap menghantam bagian kepala yang tidak dilindungi oleh helm. Setelah operasi, Hughes tetap dalam keadaan koma.Tragedi yang menimpa Hughes ini, membuat berbagai pertandingan kriket tingkat nasional di Australia dihentikan untuk sementara. Karena bola dibuat dengan bahan yang keras, cidera sering dialami oleh pemain kriket. Namun sangat jarang sampai mengakibatkan kematian.
3. Gregory Meerten, Meninggal Karena Serangan Jantung Saat Bertanding Sepakbola
Mantan pemain tim nasional U-21 Belgia meninggal dunia akibat gagal jantung setelah pingsan selama tiga hari dalam pertandingan Liga Belgia. Pemain bertahan yang membela klub Sporting Lokeren itu tiba-tiba jatuh pada babak pertama dalam laga menghadapi Racing Genk, Senin (27/4/2015). Permainan itu langsung dihentikan dan Meerten mendapatkan perawatan di lapangan. Ia lalu di bawa ke rumah sakit dan dirawat selama tiga hari. Di sana keadaannya semakin memburuk, keluarga sepakat agar alat penopang hidupnya dicabut. Ia akhirnya meninggal dunia pada Kamis (30/4) 2015 lalu.
Mertens memulai kariernya di klub sepakbola termahsyur Belgia, Anderlecht, sebelum pindah ke Lokeren pada Januari 2014 lalu dari Cercle Bruges. Dirinya sempat beberapa kali membela timnas Belgia U-21, namun tak pernah dipanggil timnas senor.
4. Perro Aguayo Jr, Meninggal Saat Adu Gulat
Sungguh sial nasib pegulat asal Meksiko Perro Aguayo. Ia meninggal dunia diatas ring pada pertandingan gulat Asistencia Asesoria Administracion Wrestling (AAA) pada 21 Maret 2015 lalu. Peristiwa mengerikan tersebut terjadi usai Perro mendapat tendangan dari Oscar Gutierez atau yang biasa dikenal Rey Mysterio.
Mulanya Oscar ingin mengeluarkan jurus andalannya tersebut tetapi malah berdampak tragis.Hingga akhirnya Perro terpelanting keras dan lehernya menyangkut di tali ring, serta langsung tak sadarkan diri. Para pemain gulat yang lain tak menyadari kejadian itu, mereka malah melanjutkan pertandingan tersebut. Baru setelah pertandingan berakhir, tim medis pun berdatangan lalu langsung mengambil tindakan.
Amat disayangkan, nyawa Perro tak bisa diselamatkan. Menurut hasil otopsi, Perro mengalami benturan di leher dan patah tulang belakang. Juru bicara AAA pun angkat bicara dan menyatakan bahwa mereka kehilangan bintang besar seperti Perro.
5. Danni Jones, Pemain Rugby Tewas karena Serangan Jantung
Pemain Liga Rugby, Danni Jones setelah menderita serangan jantung yang di duga terjadi selama pertandingan . Pemain berusia 29 tahun ini roboh se diganti dalam Liga 1 Pertandingan Rugby Football League pada 03 Mei 2015 lalu.
Jhon dari Keighley Cougars terluka pada menit ke empat dalam pertandingan dan riwat oleh dokter pertandingan dan para medis setempat.
Dia merupakan andalan timnas Wales dan lebih dari 12 musim bermain bersama Keighley Cougars dan Halifax. Komunitas Liga Rugbi sangat kehilangan dia dan kami menyampaikan simpati yang tiada akhir untuk keluarga Danny.
6. Violetta Degtiareva, Petenis Rusia Meninggal Saat Latihan
Petenis Rusia Violetta Degtiareva yang disebut-sebut sebagai pengganti Anna Kournikova meninggal dunia saat berlatih tenis dalam usia 23 tahun. Degtiareva dianggap memiliki kecantikan yang mempesona menyerupai pemain tahun 2000 Anna Kournikova. Ia memiliki permainan terbaik di urutan 947 dengan prestasi terbaik lolos ke perempat final tournament ITF di Turki.
Petenis bertubuh ramping dan berambut pirang ini diketahui jatuh pingsan saat berlatih di lapangan tenis yang dinyatakan meninggal dunia saat dilarikan ke rumah sakit. Setelah diperiksa, ia rupanya mengalami gagal jantung.
Demikianlah Enam Tragedi Kematian di Arena Olahraga. Semoga informasi ini semakin menyadarkan kita bahwa kematian bisa datang kapan saja dan tidak diketahui kapan akan datang. Untuk itu, kita disarankan untuk terus mengingat kematian dan melakukan amal baik sebagai bekal . Terimakasih sudah membaca.