Inilah Dosa Memakai Jilbab Gaya Punuk Unta

Jilbab merupakan identitas bagi wanita muslimah untuk menutupi auratnya. Di era modern, berbagai macam gaya jilbab muncul untuk mempercantik penampilan. Meski sudah menjadi kewajiban, namun memakai jilbab juga memiliki aturan.

Salah satu gaya yang terlarang dilakukan adalah memakai jilbab punuk unta. Pada bagian belakang kepala, sengaja dibuat tonjolan meninggi sehingga terlihat seperti punuk unta. Parahnya, gaya ini justru menjadi tren dilakangan wanita muslimah masa kini.

Ternyata ini sudah diprediksi sejak zaman Nabi Muhammad SAW. Hal ini terkesan sepele, namun ternyata dosanya sangat besar. Berikut ketahui dosa memakai jilbab punuk unta untuk menghindari neraka.

Hal ini disampaikan Nabi Muhammad SAW sepulangnya Beliau dari Isra’ Mi’raj. Dalam perjalanan tersebut, Rasul melihat wanita dengan jilbab punuk unta jalan berlenggak-lenggok. Mirisnya, Rasul terakhir ini melihat golongan tersebut di neraka. Bahkan perempuan-perempuan ini tidak akan bisa mencium bau surga.

“Ada dua golongan penduduk neraka yang belum aku melihat keduanya yaitu kaum yang membawa cemeti seperti ekor sapi untuk mencambuk manusia (maksudnya penguasa yang dzalim), dan perempuan-perempuan yang berpakaian tapi telanjang, cenderung kepada kemaksiatan dan membuat orang lain juga cenderung kepada kemaksiatan. Kepala-kepala mereka seperti punuk-punuk unta yang berlenggak-lenggok. Mereka tidak masuk surga dan tidak mencium bau wanginya. Padahal bau wangi surga itu tercium dari jarak perjalanan sekian dan sekian waktu (jarak jauh sekali),” (HR. Muslim dan yang lain).

Maksud punuk unta dalam hadist di atas adalah, wanita menggulung rambutnya sehingga membentuk tonjolan dibagian belakang jilbabnya. Bukan dihindari, wanita masa kini justru sengaja membuat benjolan tersebut.

Baca Juga:  Istri, Lakukan Hal 5 Ini Setiap Hari untuk Bahagiakan Suami

Jika rambutnya pendek, mereka bahkan akan membeli dalaman jilbab dengan jenis konde ato cepol. Sehingga tonjolan tersebut memang sengaja dibuat untuk mempercantik penampilan. Maka wajib untuk mengurainya dan tidak menumpuknya.

Sahabta i-yunik, ancaman kabar dari Nabi Muhammad ini tentu bukan main-main dan hanya menakut-nakuti. Namun nyata akan diterima jika kita tetap melanggarnya.

Jangankan masuk surga, wanita dengan jilbab punuk unta juga tidak akan pernah mencium aroma surga. Padahal, wangi surga bisa tercium dari ribuan mil jauhnya. Tidakkah kita takut dengan ancaman seperti ini?
Wallahu Ta’ala a’lam.