Shalat tarawih menjadi ciri khas bulan Ramadhan karena hanya bisa dilakukan pada bulan ini saja. Pelaksanaannya biasa dilakukan setelah Shalat Isya dengan jumlah dua rakat atau kelipatannya. Menurut para ulama, hukum menunaikan shalat tarawih adalah sunnah muakkad atau sunah yang sangat dianjurkan bagi laki-laki maupun perempuan.
Banyak keutamaan-keutamaan yang didapatkan umat ketika menunaikan ibadah ini secara rutin. Dalam sebuah kitab yang berjudul “Durroh An- nasihin”, karya Syech Usman bin Hasan bin Ahmad as Syakir Al Khaubari, disebutkan bahwa Rasulullah SAW pernah menyebutkan keutamaan shalat tarawih. Setiap satu malam, memiliki satu keutamaan sehingga keseluruhan adalah 30 keutamaan.
Dari Ali bin Abi Thalib ra bahwa dia berkata: Nabi SAW ditanya tentang keutamaan-keutamaan tarawih di bulan Ramadhan. Kemudian beliau bersabda :
Pada 10 Hari Pertama Bulan Ramadhan :
Malam pertama: Pelaksanaan shalat tarawih pada hari pertama Ramadhan sama seperti orang yang keluar dari dosanya, layaknya anak yang baru dilahirkan ibunya.
Malam kedua: umat mukmin yang menyelenggarakan shalat tarawih pada malam kedua maka akan diampuni dosa-dosanya dan dosa kedua orang tuanya.
Malam ketiga : Pada malam keempat masih berkaitan dengan pengampunan. Malaikat berseru dibawah ‘Arsy: “Mulailah beramal, semoga Allah mengampuni dosamu yang telah lewat”. Jadi Allah akan mengampuni dosa-dosa yang sudah lalu jika kita dengan ibadah pada malam tersebut.
Malam Keempat : Pada malam ini melaksanaakan ibadah shalat tarawih pahalanya seperti sedang membaca Taurat, Injil, Zabur dan Al-Quran.
Malam kelima : pahala melaksanakan shalat ini pada malam kelima adalah seperti pahala orang shalat di Masjidil Haram masjid Madinah dan Masjidil Aqsha.
Malam keenam : pahala menyelenggarakan shalat tarawih pada malam keenam ini adalah Allah SWT akan memberikan pahala seperti orang yang sedang bertawaf di Baitul Makmur dan dimohonkan ampun oleh setiap batu dan cadas.
Malam ketujuh : seolah- olah ia mencapai derajat Nabi Musa a.s. dan kemenangannya atas Fir’aun dan Haman.
Malam kedelapan : Allah Ta’ala memberinya apa yang pernah Dia berikan kepada Nabi Ibrahim a.s.
Malam kesembilan : Pada malam ke sembilan orang yang menunaikan ibadah shalat tarawih seolah-olah ia beribadah kepada Allah Ta’ala sebagaimana ibadahnya Nabi saw.
Malam kesepuluh : Allah Ta’ala mengaruniai dia kebaikan dunia dan akhirat.
Pada 10 Hari Kedua Bulan Ramadhan :
Malam kesebelas : ia keluar dari dunia seperti saat ia dilahirkan dari perut ibunya.
Malam kedua belas : Keistimewaan shalat pada malam ini adalah wajahnya bagaikan bulan di malam purnama saat hari kiamat.
Malam ketiga belas : Keistimewaan bagi siapa yang shalat pada malam ini adalah ia datang pada hari kiamat dalam keadaan aman dari segala keburukan.
Malam keempat belas, para malaikat datang seraya memberi kesaksian untuknya, bahwa ia telah melakukan shalat tarawih, maka Allah tidak menghisabnya pada hari kiamat.
Malam kelima belas : Siapa yang shalat tarawih pada malam ini maka Ia didoakan oleh para malaikat dan para penanggung (pemikul) Arsy dan Kursi.
Malam keenam belas : Allah menerapkan baginya kebebasan untuk selamat dari neraka dan kebebasan masuk ke dalam surga.
Malam ketujuh belas : ia diberi pahala seperti pahala para nabi.
Malam kedelapan belas : seorang malaikat berseru, “Hai hamba Allah, sesungguhnya Allah ridha kepadamu dan kepada ibu bapakmu.”
Malam kesembilan belas : Allah mengangkat derajat-derajatnya dalam surga Firdaus.
Malam kedua puluh : Allah memberi pahala para Syuhada (orang-orang yang mati syahid) dan shalihin (orang-orang yang saleh).
Pada 10 Hari Ketiga Bulan Ramadhan :
Malam kedua puluh satu : Allah membangun untuknya sebuah gedung dari cahaya.
Malam kedua puluh dua : ia datang pada hari kiamat dalam keadaan aman dari setiap kesedihan dan kesusahan.
Malam kedua puluh tiga : Allah membangunkan untuknya sebuah kota di dalam surga.
Malam kedua puluh empat : ia memperoleh duapuluh empat doa yang dikabulkan.
Malam kedua puluh lima : Allah Ta’ala menghapuskan darinya azab kubur.
Malam keduapuluh enam : Allah mengangkat pahalanya selama empat puluh tahun
Malam keduapuluh tujuh : ia dapat melewati shirath pada hari kiamat, bagaikan kilat yang menyambar.
Malam keduapuluh delapan : Allah mengangkat baginya seribu derajat dalam surga.
Malam kedua puluh sembilan : Allah memberinya pahala seribu haji yang diterima.
Malam ketiga puluh : Allah berfirman:”Hai hamba-Ku, makanlah buah- buahan surga, mandilah dari air Salsabil dan minumlah dari telaga Kautsar. Akulah Tuhanmu, dan engkau hamba-Ku” (HR Majalis).
Demikianlah Keistimewaan Shalat Tarawih Saat Ramadhan. Meski banyak keutamaan dan keistimewaan yang bisa kita dapatkan, seharusnya lah kita tetap beribadah dengan ikhlas untuk mendapatkan ridha dari Allah SWT. Semoga informasi ini bermanfaat dan terimakasih sudah membaca.