Membaca Shalawat atas Rasulullah SAW menjadi salah satu amalan yang harus senantiasa dilaksanakan kaum muslim. Ibadah ini menjadi bukti bahwa kita mencintai pemimpin sejuta umat tersebut.
Begitu utamanya shalawat atas Nabi hingga perintah tersebut juga terdapat dalam Al-Qur’an. Tidak hanya itu, ternyata Allah SWT juga mengutus sebagian tentaranya yaitu malaikat untuk melihat siapa saja kaum muslimin yang bershalawat kepada kekasih-Nya tersebut.
Para malaikat ini juga ditugaskan untuk menyampaikan shalawat dan salam dari manusia kepada Rasulullah. Lantas siapakah malaikat yang mendapatkan tugas mulia ini? Berikut informasi selengkapnya.
Ternyata semua shalawat dan salam yang diucapkan oleh manusia akan disampaikan oleh malaikat dengan sebutan Malaikat Sayyahin (Para Malaikat Pengembara). Mereka ini diberi tugas oleh Allah SWT untuk mengembara, berjalan-jalan dan bertebaran di muka bumi. Bahkan ada di antara mereka yang mendatangi majlis-majlis ilmu agama serta mencari orang-orang yang bershalawat.
“Rasulullah saw. bersabda, “Sesungguhnya Allah memiliki para malaikat yang berjalan di muka bumi dan menyampaikannya salam kepadaku dari umatku.” (Shahih, HR. Ahmad, an-Nasa’i, Ibnu hibban, ath-Thabrani, al-Hakim, Abu asy-Syaikh, dan al-Baihaqi dari Ibn Mas’ud secara marfu’)
Tentu saja semua salam dan shalawat yang diucapkan oleh manusia ini akan disampaikan oleh para malaikat tersebut. Dalam hadits yang lain menyatakan:
Abdullah (ibnu Mas’ud) Radhiyallahu Anhu, Dari Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam yang bersabda “Allah SWT memiliki malaikat yang berkeliling menyampaikan kepadaku salam dari umatku” dan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam kemudian bersabda “Hidupku baik bagi kalian, kalian menyampaikan dariku dan akan ada yang disampaikan dari kalian. Kematianku baik bagi kalian, perbuatan kalian diperlihatkan kepadaku. Jika Aku melihat kebaikan maka Aku memuji Allah, dan jika Aku melihat keburukan maka Aku meminta ampun kepada Allah.” (H.R. Imam Al-Bazzar)
Tidak hanya sekedar menyampaikan shalawat dan salam manusia kepada Rasulullah, akan tetapi ternyata para malaikat ini juga akan mendo’akan orang yang bershalawat tersebut. Dalam sebuah hadits di sebutkan:
Rasulullah Shallallahu alaihi Wasallam bersabda: “Barangsiapa yang bersholawat kepadaku, maka akan ada malaikat yang senantiasa bersholawat (dengan mendoakan) kepadanya, selama orang tersebut masih mengucapkan shalawat (kepadaku), maka dari itu hendaknya orang tersebut senantiasa sholawat baik sedikit maupun banyak”. (Hasan Lighairihi HR Ahmad dan at-Thayalisi, di Hasankan oleh imam al-ar na’ut dalam tahqiqnya di kitab Musnad Ahmad dan di hasankan juga oleh imam al-Mundziri dalam Kitab Targhib wat-Tarhib)
Bershalawat kepada Rasulullah SAW merupakan satu amalan yang harus dikerjakan sepanjang waktu. Tidak terbatas di satu tempat saja, akan tetapi dimanapun dan kapanpun. Jangan khawatir shalawat yang diucapkan tidak sampai kepada Rasulullah. Sebab para malaikat yang bertugas dalam hal ini akan senantiasa menyampaikannya kepada Rasulullah SAW.
Dalam sebuah hadits shahih disebutkan: “Dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu berkata: Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda: “ Janganlah kalian menjadikan rumah-rumah kalian sebagai kuburan dan Janganlah kalian menjadikan kuburanku sebagai tempat ied (perayaan). Dan bershalawatlah kepadaku, karena sesungguhnya shalawat kalian akan sampai kepadaku dimana saja kalian berada.” (HR Abu Dawud dan Nasa’i, di shahihkan oleh Syeikh Al-Albani dalam Shahihul Jami’ : 7226).
Dalam sebuah Atsar di sebutkan : Dari Ayyub Rahimahullah berkata: “Telah sampai kabar kepadaku –Wallahu A’lam- Sesungguhnya ada Malaikat yang ditugaskan untuk menyampaikan shalawat seseorang kepada Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam. (HR Isma’il Al-Qadhi, di shahihkan oleh Syeikh Al-Albani dalam Tahqiq Fadhlus Shalat Alan Nabi (1/35, No. 24)).
.
Apabila ada umat Islam yang bershalawat dan memberikan salam kepada Rasulullah, maka orang tersebut akan didatangi oleh malaikat. Setelah itu, malaikat tersebut akan menyampaikan shalawat dan salam itu kepada nabi di alam kuburnya. Setelah mendengar ucapan dari malaikat, maka Rasulullah pun membalasnya.
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu berkata: bahwasanya Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda: “Tidaklah salah seorang mengucapkan salam kepadaku, kecuali Allah akan mengembalikan ruh ku sampai aku bisa membalas salam kepada orang tersebut.” (Hadits hasan, HR Abu Dawud, Thabrani dalam Mu’jam Al-Ausath, Al-Baihaqi dalam Da’awatul Kabir, di hasankan oleh Syeikh Al-Albani dalam Kitab Takhrij Al-Misykah Al-Mashabih (1/291, no. 927))
Saat ini banyak fenomena orang yang mengubah-ubah bacaan shalawat kepada Rasulullah. Mereka menganggap bahwa apa yang dikatakannya itu adalah benar. Padahal sejatinya apabila kita ingin mendapatkan pahala dari shalawat yang diucapkan, tentu saja harus sesuai dengan yang diajarkan oleh Rasulullah. Seperti inilah bentuk shalawat yang beliau ajarkan:
(Allahumma shalli ‘ala Muhammad wa ‘ala ali Muhammad, kamaa shallaita ‘ala Ibrahim wa ‘ala aali Ibrahim, innaKa Hamidum Majid. Allahumma barik (dalam satu riwayat, wa barik, tanpa Allahumma) ‘ala Muhammad wa ‘ala ali Muhammad, kama barakta ‘ala Ibrahim wa ‘ala ali Ibrahim, innaKa Hamiidum Majid).
Ya, Allah. Berilah (yakni, tambahkanlah) shalawat (sanjungan) kepada Muhammad dan kepada keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau telah memberi shalawat kepada Ibrahim dan kepada keluarga Ibrahim, sesungguhnya Engkau Maha Terpuji (lagi) Maha Mulia. Ya, Allah. Berilah berkah (tambahan kebaikan) kepada Muhammad dan kepada keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau telah memberi berkah kepada Ibrahim dan kepada keluarga Ibrahim, sesungguhnya Engkau Maha Terpuji (lagi) Maha Mulia. [HR Bukhari, Muslim, dan lainnya. [Lihat Shifat Shalat Nabi, hlm. 165-166, karya Al Albani, Maktabah Al Ma’arif]].
Demikianlah infromasi mengenai malaikat yang menyampaikan shalawat dan salam kepada Rasulullah. Ternyata mereka adalah para Malaikat Sayyahin (Para Malaikat Pengembara) yang memang ditugaskan oleh Allah SWT untuk mengembara di muka bumi dan mencari orang yang bershalawat atas Nabi lalu menyampaikannya.