Cemburu merupakan refleksi dari perasaan cinta yang muncul ketika orang yang dicintai melakukan tindakan tidak sesuai. Tidak hanya terjadi pada manusia, ternyata Allah Azza Wajala juga cemburu kepada hamba-Nya.
Bahkan dalam sebuah hadist dijelaskan bahwa tidak seorang pun cemburu melebihi dari cemburunya Allah. Jika manusia bisa begitu murka ketika terbakar cemburu, maka bagaimana dengan cemburunya sang maha pencipta ini?
Manusia sejatinya harus memahami kecemburuan Allah SWT. Ini untuk menghindari kemurkaan karena manusia sudah terlalu jauh dari-Nya. Caranya adalah dengan menghindari hal-hal yang membuat Allah SWT cemburu. Lantas apa saja tindakan tersebut? Berikut ulasannya.
Cemburu sebenarnya adalah fitrah manusia dan bukan merupakan sifat Allah yang berbeda dengan makhluk. Kata ini dalam hadist Rasulullah merupakan diksi untuk melukiskan sebuah ilustrasi rasa, kata indah untuk mendeskripsikan sebuah suasana bahwasannya Dzat Maha Pencipta Allah Aza Wajala yang menggenggam Cinta atas hamba-Nya.
Salah satu yang membuat Allah SWT cemburu adalah ketika manusia berbuat sesuatu yang keji. Hal ini dijelaskan Nabi Muhammad dalam hadis riwayat Bukhari berikut ini.
“Tidak ada sesuatu yang lebih cemburu selain Allah, karena itu Dia mengharamkan Segala macam kekejian.” (H.R Bukhari).
Dalam riwayat lain, dari Aisyah Radiyallahu Anha dikisahkab bahwa Rasulullah SAW pernah dalam sebuah khutbahnya begitu menggebu-gebu ketika menjelaskan tentang ini. Saat itu terjadi gerhana matahari, setelah shalat bersama sahabat, beliau saw berdiri dalam mimbar dan berpesan panjang, diakhir khutbah itu Rasulullah bersabda yang artinya:
“…Hai umat Muhammad, tidak seorang pun lebih cemburu daripada Allah, bila hambanya, lelaki maupun perempuan, berbuat zina. Hai umat Muhammad, demi Allah, seandainya kalian tahu apa yang kuketahui, tentu kalian banyak menangis dan sedikit tertawa. Ingatlah! Bukankah aku telah menyampaikan”. (Shahih Muslim No.1499)
Rasulullah saw bersabda; “Tidak ada seorangpun yang lebih menyukai pujian daripada Allah maka oleh karena itulah Dia memuji Zat-Nya sendiri. Dan tidak seorangpun yang lebih cemburu daripada Allah maka karena itu Allah mengharamkan perbuatan keji” (Bukhari Muslim)
Cinta Allah lah yang sejatinya paling besar kepada hamba-hamba-Nya. Apa yang dicemburui Allah juga merupakan hal-hal yang menjaga kebaikan diri kita di dunia dan akhirat.