Kisah Bertaubatnya 100.000 Orang Karena Doa Dari Nabi Yunus

Nabi Yunus merupakan salah seorang dari nabi pilihan Allah SWT yang namanya terkisahkan dalam Al-Qur’an. Beliau diperintahkan untuk menyerukan mengenai tauhid dan pengesaan terhadap Allah SWT kepada kaumnya.

Akan tetapi, ternyata hidayah tidak juga datang kepada kaumnya tersebut. Mereka masih tetap bersikeras dengan kekafiran dan menyekutukan Allah Ta’ala. Namun beliau tidak pernah berputus asa dan terus berdakwah dalam jangka waktu yang sangat lama.

Dalam perjalanan kenabiannya, Nabi Yunus pernah berdoa kepada Allah. Mustajabnya doa tersebut ternyata berhasil membuat 100.000 orang bertaubat untuk menyembah Allah. Bagaimanakah lafal doa yang diucapkan Nabi Yunus? Berikut informasi selengkapnya.

Kisah taubatnya 100.000 orang ini terjadi ketika nabi Yunus mulai merasa kecewa dan putus asa terhadap kaumnya. Sebab meskipun sudah rajin berdakwah menyebarkan agama Islam namun masih saja banyak orang yang menolak ajakannya.

Bahkan tidak jarang beliau ditertawakan, dicemooh, dihina, diumpat dan dimaki umat kaumnnya tersebut. Karena merasa marah terhadap kekafiran dan kebodohan kaumnya tersebut, ia kemudian keluar kota tersebut tanpa meminta izin kepada Allah. Hingga pada akhirnya sampailah beliau ke laut. 

Jalur laut ini beliau tempuh dalam upayanya ‘kabur’ dari dakwah kepada kaumnya. Namun nasib malang menimpanya ketika berada di dalam perahu. Perahu tersebut kelebihan muatan dan cuaca memburuk, lalu dilakukanlah sebuah undian. Nama siapa yang muncul maka ia harus rela dicemplungkan ke dalam laut. Setelah diundi sebanyak tiga kali nama Yunus bin Mata terus keluar.

Lalu berdasarkan kesepakatan sebelumnya, dilemparkanlah nabi Yunus ke dalam laut tersebut. Ternyata Allah SWT memiliki kisah lain untuk dijadikan pelajaran melalui nabi Yunus. Beliau ditelan oleh ikan Nun, Al-Qur’an menyebutkannya dengan ‘Tiga Kegelapan’. Ialah gelapnya malam, gulitanya laut, dan kelamnya perut ikan. Sebagian ahli tafsir justru mengatakan, Yunus ditelan ikan kecil, dan ada ikan lebih besar yang menelan ikan kecil itu.

Akan tetapi Allah mewahyukan agar ikan tersebut tidak memakan nabi Yunus. Ketika berada di dalam perut ikan inilah, Nabi Yunus kemudian menyadari kesalahannya karena telah meninggalkan kaumnya. Hingga pada akhirnya bertaubatlah nabi Yunus seraya memohon kepada Allah dengan penuh harap dengan lafal:

Baca Juga:  Jazira Arab Bersalju, Benarkah Kiamat Sudah Dekat?

Tiada Ilah yang haq selain Engkau. Mahasuci Engkau. Sesungguhnya aku termasuk orang yang zhalim. (al-Anbiya’ [21]: 87)

Inilah doa yang tidak merinci-rinci, tidak mendesak untuk disegerakan. Hingga pada akhirnya doa tersebut dikabulkan oleh Allah SWT dengan penuh keberkahan. Yunus pun kemudian dikeluarkan dari perut ikan tersebut dengan cara dimuntahkan ke daratan. Tepatnya di bawah pohon Yaqthin yaitu sejenis labu yang sekaligus menaungi Yunus dari panas dan hujan sebelum sadarkan diri.

Berkah dari doa yang diucapkan nabi Yunus dengan penuh penyesalan dan berharap penuh kepada Allah Ta’ala ini lah yang membuat Allah 100.000 kaumnya yang berda di Ninawa bertaubat. Kisah ini tercantum dalam Al-Qur’an, Allah Ta’ala berfirman:

“Sesungguhnya Yunus benar-benar salah seorang rasul, (ingatlah) ketika ia lari ke kapal yang penuh muatan, kemudian ia ikut berundi, lalu dia termasuk orang-orang yang kalah dalam undian. Maka ia ditelan oleh ikan besar dalam keadaan tercela. Maka kalau sekiranya dia tidak termasuk orang-orang yang banyak mengingat Allah, niscaya ia akan tetap tinggal di perut ikan itu sampai hari berbangkit. Kemudian Kami lemparkan dia ke daerah yang tandus, sedangkan ia dalam keadaan sakit. Dan Kami tumbuhkan untuk dia sebatang pohon dari jenis labu. Dan Kami utus dia kepada seratus ribu orang atau lebih. Lalu mereka beriman, karena itu Kami anugerahkan kenikmatan hidup kepada mereka hingga waktu yang tertentu.” (Q.S. Ash-Shaffat, ayat 139-148)

Demikianlah informasi mengenai kisah bertaubatnya 100.000 orang berkah dari doa nabi Yunus. Sebagai manusia seharusnya kita tidak boleh untuk berputus asa ketika sedang mengerjakan sesuatu. Tetaplah berusaha dan berdoa kepada Allah agar dimudahkan segala urusannya.