Kelahiran seorang bayi merupakan anugerah terindah untuk keluarga terutama kedua orang tua. Lazimnya seorang bayi, Ia hanya bisa menangis saat saat lapar, menangis saat buang air atau saat mengantuk. Namun tidak untuk tiga bayi berikut ini, mereka bisa berbicara lantang demi mengucapkan kalimat kebenaran, tentunya ini dengan izin Allah SWT.
Nabi Muhammad SAW dalam sabdanya mengatakan bahwa ketiga bayi tersebut memiliki ibu dengan latar belakang yang berbeda. Dalam riwayat Mutafakun Alaihi (Bukhori Muslim) Rosululloh shallallahu ‘alaihi wasallam telah bersabda: “Tidak ada bayi yang dapat berbicara ketika masih berada dalam buaian kecuali tiga bayi”. Ketiga bayi tersebut adalah Isa anak Maryam, bayi dalam perkata Juraij dan seorang bayi yang tengah menyusu pada ibunya.
1. Bayi Isa AS
Isa kecil pernah membela sang Ibu karena fitnah dari kaum jahiliah yang menuduh Maryam adalah seorang anak hasil hubungan terlarang. Isa kecil yang masih berada ayunan pun menjawab bahwa dirinya adalah seorang yang diutus untuk menjadi seorang nabi. Allah SWT menggambarkannya dalam suroh Maryam ayat 28 – 34 yang artinya :
Hai saudara perempuan Harun, ayahmu sekali-kali bukanlah seorang yang jahat dan ibumu sekali-kali bukanlah seorang pezina”,(28) Maka Maryam menunjuk kepada anaknya. Mereka berkata: “Bagaimana kami akan berbicara dengan anak kecil yang masih di dalam ayunan?”(29) Berkata Isa: “Sesungguhnya aku ini hamba Allah, Dia memberiku Al Kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang nabi,(30) dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkati di mana saja aku berada, dan Dia memerintahkan kepadaku (mendirikan) shalat dan (menunaikan) zakat selama aku hidup;(31) dan berbakti kepada ibuku, dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka. (32) Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku, pada hari aku dilahirkan, pada hari aku meninggal dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali”.(33) Itulah Isa putera Maryam, yang mengatakan perkataan yang benar, yang mereka berbantah-bantahan tentang kebenarannya. (34)
2. Bayi yang Membela Juraij
Juraij merupakan pemuda yang taat beribadah kepada Allah SWT. Ia membangun tempat ibadahnya sendiri dan selalu taat menjalankan ibadah shalat sunnah dan wajib. Pada suatu hari ketika Ia sedang shalat Sunnah sang ibu memanggilnya. Namun Ia tetap melanjutkan shalatnya dan membuat ibunya kecewa.
“Hai Juraij!” Juraij bertanya dalam hati; “Ya Allah, manakah yang lebih aku utamakan, melanjutkan shalatku ataukah memenuhi panggilan ibuku?” Akhirnya ia pun meneruskan shalatnya itu, hingga ibunya merasa kecewa dan beranjak darinya.
Hal ini berlangsung selama tiga hari berturut-turut, namun Ia tetap memilih melanjutkan shalat dan membuat ibunya kecewa. Akhirnya sang ibu berdoa agar Ia mendapatkan fitnah dari seorang pelacur. “Ya Allah, janganlah Engkau matikan ia sebelum ia mendapat fitnah dari perempuan pelacur!”
Kaum Bani Israil selalu memperbincangkan tentang Juraij dan ibadahnya, hingga ada seorang wanita pelacur yang cantik berkata; “Jika kalian menginginkan popularitas Juraij hancur di mata masyarakat, maka aku dapat memfitnahnya demi kalian.”
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pun meneruskan sabdanya: “Maka mulailah pelacur itu menggoda dan membujuk Juraij, tetapi Juraij tidak mudah terpedaya dengan godaan pelacur tersebut. Kemudian pelacur itu pergi mendatangi seorang penggembala ternak yang kebetulan sering berteduh di tempat peribadatan Juraij. Ternyata wanita tersebut berhasil memperdayainya hingga laki-laki penggembala itu melakukan perzinaan dengannya sampai akhirnya hamil. Setelah melahirkan, wanita pelacur itu berkata kepada masyarakat sekitarnya bahwa; “Bayi ini adalah hasil perbuatan aku dengan Juraij.”
Mendengar pengakuan wanita itu, masyarakat pun menjadi marah dan benci kepada Juraij. Kemudian mendatangi rumah peribadatan Juraij dan bahkan menghancurkannya. Selain itu, mereka pun bersama-sama menghakimi Juraij tanpa bertanya terlebih dahulu kepadanya.
Lalu Juraij bertanya kepada mereka; “Mengapa kalian lakukan hal ini kepadaku?” Mereka menjawab; “Kami lakukan hal ini kepadamu karena kamu telah berbuat zina dengan pelacur ini hingga ia melahirkan bayi dari hasil perbuatanmu”.
Juraij berseru; “Dimanakah bayi itu?” Kemudian mereka menghadirkan bayi hasil perbuatan zina itu dan menyentuh perutnya dengan jari tangannya seraya bertanya; “Hai bayi kecil, siapakah sebenarnya ayahmu itu?”
Ajaibnya, sang bayi langsung menjawab; “Ayah saya adalah si fulan, seorang penggembala”.
Sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam: ‘Akhirnya mereka menaruh hormat kepada Juraij. Mereka menciuminya. Setelah itu mereka pun berkata: “Kami akan membangun kembali tempat ibadahmu ini dengan bahan yang terbuat dari emas”.Namun Juraij menolak dan berkata; “Tidak usah, tetapi kembalikan saja rumah ibadah seperti semula yang terbuat dari tanah liat”. Akhirnya mereka pun mulai melaksanakan pembangunan rumah ibadah itu seperti semula.
3. Seorang Bayi Sedang Menyusu kepada Ibunya
Bayi yang satu ini berasal dari kalangan yang biasa-biasa saja. Bayi ini dikisahkan Nabi SAW selalu berdoa yang bertentangan dengan doa yang dipanjatkan sang Ibu. Doa ibunya yang pertama adalah ketika tengah menyusui sang bayi, lewatlah seorang pria yang yang gagah dan berpakaian yang bagus.
Lalu ibu bayi tersebut berkata; “Ya Allah ya Tuhanku, jadikanlah anakku ini seperti laki-laki yang sedang mengendarai hewan tunggangan itu!”. Setelah mendengar doa ibunya tersebut, sang bayi kemudian melepaskan susuannya dan melihat pria tersebut lalu berkata “Ya Allah ya Tuhanku, janganlah Engkau jadikan aku seperti laki-laki itu!” Setelah itu, bayi tersebut langsung menyusu kembali kepada ibunya.
Abu Hurairah berkata; “Sepertinya saya melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menceritakan susuan bayi itu dengan memperagakan jari telunjuk beliau yang dihisap dengan mulut beliau.”
Tidak hanya sampai disitu, Rasulullah SAW juga mengatakan bahwa ketika sang Ibu melihat beberapa orang menyeret dan memukuli wanita yang diduga berzina dan mencuri sang Ibu pun berdoa ‘Ya Allah, janganlah Engkau jadikan anakku seperti wanita itu!’ Tiba-tiba bayi tersebut berhenti dari susuan ibunya, lalu memandang wanita tersebut seraya berkata; ‘Ya Allah ya Tuhanku, jadikanlah aku sepertinya!”.
Ketika menyadari bahwa anaknya selalu berlawanan dengan doa Ibunya, sang Ibu pun berkata, “Celaka kamu hai anakku! Tadi, ada seorang laki-laki yang gagah dan menawan lewat di depan kita, lalu kamu berdoa kepada Allah; ‘Ya Allah, jadikanlah anakku seperti laki-laki itu! Namun kamu malah mengatakan; ‘Ya Allah, janganlah Engkau jadikan aku seperti laki-laki itu! Kemudian tadi, ketika ada beberapa orang menyeret dan memukuli seorang wanita sambil berkata; ‘Ya Allah, janganlah Engkau jadikan anakku seperti wanita itu! ‘ Tetapi kamu malah berkata; ‘Ya Allah, jadikanlah aku seperti wanita itu! ‘ Mendengar pernyataan ibunya itu, sang bayi pun menjawab; ‘Sesungguhnya laki-laki yang gagah itu seorang diktator hingga aku mengucapkan; ‘Ya Allah, janganlah Engkau jadikan aku seperti laki-laki itu! ‘ Sementara wanita yang dituduh mencuri dan berzina itu tadi sebenarnya adalah seorang wanita yang shalihah, tidak pernah berzina, ataupun mencuri. Oleh karena itu, aku pun berdoa; ‘Ya Allah, jadikanlah aku seperti wanita itu!”
Kisah ajaib ini tentu menjadi tanda kebesaran Allah SWT. Semoga informasi ini bermanfaat bagi anda, terimakasih sudah membaca. Jika ada informasi lain dan tambahan terkait tema serupa, bisa disampaikan pada kolom di bawah ini.