Lakukan Ini Jika Bertemu dengan Dajjal

Kemunculan Dajjal menjadi salah satu indikator manusia sudah memasuki akhir zaman. Saat dia sudah menampakkan diri, maka Dajjal akan melewati seluruh negeri untuk mencari pengikutnya. Tidak ada satu satu kampung pun kecuali akan disinggahi Dajjal.

Saat itu, kondisi kaum mukmin teramat sangat berat. Dajjal membagikan kemakmuran kepada orang yang beriman kepadanya. Sebaliknya, Ia menimpakan kekeringan dan kesengsaraan kepada kalangan yang menolaknya.

Memang, kehidupan belum tentu membawa kita bertemu dengan mahkluk bermata satu ini. Namun sebagai persiapan, sudah seharusnya umat Islam mengikuti anjuran Rasulullah SAW saat bertemu dengan makhluk ini nanti. Lantas, apa yang harus dilakukan ketika bertemu Dajjal?

Rasulullah SAW dalam sabdanya pernah menerangkan, jika pada suatu zaman kita mendengar Dajjal sudah keluar, maka segera menjauhlah darinya. Meskipun, saat itu jika keimanan sudah sangat tinggi, namun Rasul tetap memerintahkan kita untuk menjauhi. Hal ini dijelaskan dalam hadist riwayat Abu Daud berikut yang artinya:

“Barangsiapa mendengar kemunculan Dajjal, maka menjauhlah darinya. Demi Allah, ada seseorang yang mendatangi Dajjal dan ia mengira bahwa ia punya iman (yang kokoh), malah ia yang menjadi pengikut Dajjal karena ia terkena syubhatnya ketika Dajjal itu muncul” (HR. Abu Daud no. 4319 dan Ahmad 4: 441. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih).

Tipu daya Dajjal teramat dasyat. Di tangannya, Dajjal membawa surga dan neraka seolah ia mampu menjadi Tuhan. Sementara manusia, mudah sekali terpedaya, sehingga sudah seharusnya kita menjauh ketika Dajjal tiba.

“Dia (Dajjal) mendatangi suatu kaum lalu mengajak mereka, maka merekapun beriman kepadanya (Dajjal) dan menerima ajakannya (Dajjal). Lantas dia (Dajjal) memerintahkan langit agar menurunkan hujan, lalu langitpun menurunkan hujan, ia memerintahkan bumi maka bumi menumbuhkan tanaman, memerintahkan hewan ternak lalu hewan-hewan itupun pulang sendiri pada waktu sore kepada kaum itu dalam keadaan paling panjang punuknya (penuh berisi lemak), paling penuh air susunya di dalam kambingnya, dan paling penuh perutnya serta banyak makanannya. Kemudian dia (Dajjal) mendatangi suatu kaum dan menyeru mereka namun kaum itu mendustakan ajakan dan ucapannya (Dajjal), lantas dia (Dajjal) berpaling dari mereka. Maka merekapun menjadi orang-orang yang miskin papa karena sangat kekurangan, tidak mempunyai harta sedikitpun.” (HR Muslim – Shahih)

Baca Juga:  Inilah Lima Manfaat Miliki Sifat Tawakal

Dajjal akan menapaki setiap wilayah untuk mencari pengikutnya. Bisa jadi, kondisi kita waktu itu mengharuskan bertemu dengannya. Lalu, apa yang harus dilakukan ketika berpaspasan dengan Dajjal?

Pertama, mintalah kepada Allah sebagai sebaik-baiknya penolong. Kemudian, bacalah permulaah surat Al Kahfi. Rasulullah SAW bersabda sebagaimana dilansir oleh imam ibnu katsir dalam tafsirnya, “bukan dajjal yang amat saya takuti terhadap kamu. bila dia keluar sebaliknya saya berbarengan kamu, saya tentu hendak membela kamu. dan juga bila dia keluar sebaliknya saya tidak berposisi di antara kamu, hingga tiap orang (wajib) membela pribadinya seorang diri dan juga allah ta’ala merupakan khalifah – ku (pengganti, pelindung) atas tiap muslim. Barang siapa di antara kamu yang mendapatkannya (berjumpa dengannya) , hingga bacalah pembukaan (permulaan) tulisan al – kahfi.”

Selanjutnya, jangan terpedaya dengan kenikmatan bak surga yang dijanjikan Dajjal. Karena surga di sisinya, merupakan neraka di sisi Allah.

“Dajjal muncul lalu seseorang dari kalangan kaum mu`minin menuju ke arahnya lalu bala tentara Dajjal yang bersenjata menemuinya, mereka bertanya, ‘Kau mau kemana? ‘ Mu`min itu menjawab, ‘Hendak ke orang yang muncul itu.’ Mereka bertanya, ‘Apa kau tidak beriman ada tuhan kami? ‘ Mu`min itu menjawab: ‘Rabb kami tidaklah samar.’ Mereka berkata, ‘Bunuh dia.’ Lalu mereka saling berkata satu sama lain, ‘Bukankah tuhan kita melarang kalian membunuh seorang pun selain dia.’ Mereka membawanya menuju Dajjal. Saat orang mu`min melihatnya, ia berkata, ‘Wahai sekalian manusia, inilah Dajjal yang disebut oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.’ Lalu Dajjal memerintahkan agar dibelah. Ia berkata, ‘Ambil dan belahlah dia.’ Punggung dan perutnya dipenuhi pukulan lalu Dajjal bertanya, ‘Apa kau tidak beriman padaku? ‘ Mu`min itu menjawab, ‘Kau adalah Al Masih pendusta? ‘ Lalu Dajjal memerintahkannya digergaji dari ujung kepala hingga pertengahan antara kedua kaki. Setelah itu Dajjal berjalan di antara dua potongan tubuh itu lalu berkata, ‘Berdirilah!’ Tubuh itu pun berdiri. Selanjutnya Dajjal bertanya padanya, ‘Apa kau beriman padaku?’ Ia menjawab, ‘Aku semakin mengetahuimu.’ Setelah itu Dajjal berkata, ‘Wahai sekalian manusia, sesungguhnya tidak ada seorang pun yang dilakukan seperti ini setelahku.’ Lalu Dajjal mengambilnya untuk disembelih, kemudian antara leher dan tulang selangkanya diberi perak, tapi Dajjal tidak mampu membunuhnya. Kemudian kedua tangan dan kaki orang itu diambil lalu dilemparkan, orang-orang mengiranya dilempari ke neraka, tapi sesungguhnya ia dilemparkan ke surga.” Setelah itu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Dia adalah manusia yang kesaksiannya paling agung di sisi Rabb seluruh alam” (HR. Muslim no. 2938).

Baca Juga:  Misteri Angka 11 Pada Peristiwa Pengeboman Gedung WTC

Dari hadist di atas, sudah jelas Rasulullah memerintahkan kita untuk tidak tertipu daya. Karena penolakan manusia terhadap Dajjal, adalah sebaik-baiknya saksi di sisi Allah. Semoga kita terhindar dari fitnah Dajjal. Aamiin.