Di era modren ini pengetahuan mengenai dunia kedokteran sangat berkembang pesat. Kecanggihan metode pengobatan juga menyebabkan penyakit yang diderita jadi cepat sembuh. Namun, lain halnya dengan metode pengobatan yang dilakukan pada zaman dahulu. Mereka melakukan teknik penyembuhan yang tidak terpikirkan oleh orang zaman sekarang.
Pada zaman dulu, metode pengobatan yang diterapkan untuk mengobati cedera dan berbagai penyakit lannnya justru dapat dikatakan sangat mengerikan. Selain itu, bahan-bahan yang menjadi obat juga berasal dari benda-benda tidak wajar yang membuat siapa saja bergidik saat mengetahunya. Penasaran bagaimana ekstremnya pengobatan pada masa kuno? Berikut ini ulasan mengenai lima pengobatan ekstrem yang diterapkan di berbagai belahan dunia pada masa lalu.
1. Bloodletting (Mengeluarkan Darah dari Tubuh)
Metode pengobatan yang paling ekstrem pertama adalah bloodletting atau mengeluarkan darah dari tubuh. Selama ribuan tahun, praktisi medis yang berasal dari Mesir Kuno percaya bahwa penyakit itu berasal dari darah di dalam tubuh manusia. Untuk itu, mereka yakin dengan mengeluarkan darahnya akan membuat si pasien sembuh. Teknik ini dimulai dari Sumeria dan Mesir kuno, baru dipopulerkan pada masa klasik di Yunani dan Roma.
Metode ini sangat ekstrem karena mengeluarkan darah dari tubuh dan membiarkannya mengalir dan menampungnya dengan wadah kecil. Bahkan dari beberapa kasus, lintah juga digunakan untuk menghisap darah langsung dengan menempelkannya pada kulit. Metode ini bahkan dapat berisiko kematian akibat kekurangan darah. Pada saat ini, praktek pengobatan dengan teknik ini tidak pernah dilakukan karena dianggap berbahaya. Kecuali untuk mengobati beberapa penyakit tertentu yang masih langka.
2. Merkuri
Merkuri terkenal sebagai bahan pencampur kosmetik yang sangat berbahaya. Akan tetapi, pada zaman dahulu merkuri justru digunakan sebagai obat topikal dan obat umum yang mujarab untuk menyembuhkan penyakit. Penggunaan merkuri sebagai obat banyak dilakukan pada masa Persia dan Yunani Kuno sebagai salep. Sedangkan bagi para alkemis Cina menganggap merkuri cair (air raksa) dan merkuri sulfida merah memiliki manfaat untuk meningkatkan vitalitas dan memperpanjang usia.
Merkuri ini jelas saja merupakan bahan yang berbahaya bagi tubuh. Pada masa itu, ada Kaisar Cina bernama Qin Shi Huang yang diduga meninggal dunia setelah menelan pil merkuri yang diracik untuk membuatnya abadi. Merkuri juga dapat membuat kerusakan pada hati dan ginjal manusia.
3. Salep Kotoran Hewan
Pengobatan selanjutnya yang dikenal ekstrem adalah dengan menggunakan salep kotoran hewan. Tentu saja salep yang demikian tidak pernah terlintas dipikiran, baru mendengar namanya saja sudah banyak orang yang mual. Terlebih lagi jika mengetahui campurannya yang berasal dari darah kadal, tikus mati, lumpur, dan roti berjamur. Bahkan untuk wanita yang terkena libido akan diberikan resep air liur kuda.
Namun, resep yang paling menjijikkan itu berasal dari kotoran hewan dan manusia. Pada masa 1500 SM , kotoran keledari, anjing, rusa, dan jenis hewan terbang sangat dibanggakan karena dapat menyembuhkan dan mengusir roh jahat.
4. Pengobatan Kanibal
Pengobatan ekstrem selanjutnya adalah pengobatan kanibal, yaitu pengobatan yang menggunakan daging, tulang dan darah sesama manusia atau yang dikenal dengan corpse medicine (obat yang berasal dari mayat). Tentu saja pengobatan ini membuat masyarakat di sekitarnya ketakutan.
Pada masa kuno, bangsa Romawi percaya bahwa darah gladiator yang jatuh dapat menyembuhkan epilepsi. Mereka tidak segan-segan untuk menjarah mumi yang ada di Mesir lalu menjadikannya mummy powder. Tidak cukup sampai di situ, pada abad ke-17, Raja Charles II dikenal sebagai orang yang suka mengkonsumsi king drops yang terbuat dari tengkorak manusia yang hancur dan dicampur dengan alkohol.
Pengobatan kanibal semacam ini juga dipandang memiliki kekuatan mistis. Dengan mengkonsumsi sisa-sia orang yang meninggal dipercaya akan meningkatkan vitalitas serta kesejahteraan hidup mereka.
Dalam beberapa kasus malah metode pengobatan ini kan berujung pada kasus pembunuhan. Membunuh dirasa menjadi solusi yang dapat digunakan untuk mendapatkan obat murah dari darah segar dari orang yang baru saja meninggal.
5. Penyembuhan Tengkorak di Babilonia
Pengobatan paling ekstrem selanjutnya terjadi di Babilonia yaitu penyembuhan tengkorak. Banyak orang Babilonia yang percaya bahwa penyakit itu berasal dari kekuatan jahat tau hukuman para dewa kepada manusia tersebut. Pada masa itu, dokter juga sangat dekat dengan para pengusir setan, para pemimpin agama dan obat yang mereka gunakan melibatkan berbagai komponen sihir.
Teknik yang digunakan adalah dengan cara tidur bersama tengkorak anggota keluarga yang telah meninggal selama satu minggu. Cara tersebut diyakini dapat mengusir roh jahat yang merasuki pasien. Tidak cukup sampai di sana, untuk mendapatkan penyembuhan yang cepat, apabila si pasien menderita sakit gigi ia harus menggigit tengkorak tersebut dengan giginya yang sakit. Bahkan mereka juga harus mencium bahkan menjilat tergkorak tersebut selama tujuh malam berturut-turut.
Itulah lima pengobatan yang paling ekstrem di dunia. Selain berbahaya, pengobatan jenis ini juga bentu tentu bisa menyembuhkan penyakit dengan cepat dan tetap. Bersyukurlah karena sudah hidup di zaman dengan pengobatan yang modern ini.