Lima Sifat Didi Petet yang Patut Diteladani

Kepergian Didi Petet pada Jumat (15/05) menyisakan kenangan mendalam untuk sahabat-sahabatnya. Namanya tidak tenggelam meski era perfilman berganti, hingga tahun ini dia masih aktif bermain peran, di samping kesibukannya sebagai pengajar di Institut Kesenian Jakarta. Tidaklah mengherankan, jika dia  meninggalkan kesan bagi orang dari berbagai kalangan.

Di mata sahabat, pemilik nama asli Didi Widiatmoko dikenang sebagai sosok hangat, bersahaja dan membumi. Banyak sifat yang menjadi inspirasi dan patut diteladani. Tidak hanya teladan di lingkungan keluarga, namun juga di kehidupan profesional dan sosialnya. Berikut ini teladan yang patut diikuti dari Sosok Didi Petet.

1. Suka Bergaul dengan Siapa Saja
Didi Petet dikenal sebagai sosok yang pandai bergaul. Tidak hanya dari kalangan artis dan seniman, namun Ia membuka diri untuk berteman dengan semua kalangan. Sikapnya tidak berubah sejak masih menuntut ilmu di Institut Kesenian Jakata (IKJ) hingga menjadi aktor papan atas Indonesia. Tidak diragukan, dengan kemampuannya bergaul tersebut, Ia menjadi sosok yang begitu dikenal baik dikalangan anak kampus hingga saat ini.

Seperti yang diungkapkan salah satu rekannya, Afrizal Anoda. Menurutnya sejak zaman kuliah hingga saat ini, Ia tidak pernah berubah dan tetap dengan sikap ramah tamah.

“Saat kuliah, Didi Petet suka bercanda dan bergaul dengan siapa saja, begadang sambil bernyanyi-nyanyi, tidak ada yang tidak mengenal dia, dan dia tidak berubah sampai sudah menjadi artis terkenal,” kenang Afrizal Anoda.

2. Suka Berbagi Ilmu
Layaknya pada yang semakin berisi semakin merunduk, itulah yang menggambarkan sosok dari bapak enam anak ini. Hal ini diakui oleh sahabat-sahabatnya yang menjadi anak didikan Didi Petet. Ia dikenang sebagai sosok yang tidak pelit berbagi ilmu, serta tidak memandang seseorang berdasarkan kelas, tidak senioritas, serta selalu menggandeng junior-juniornya.

Hal ini diungkapkan oleh Lola Amaria, yang sempat beberapa kali terlibat di dalam pembuatan film dengannya. Menurutnya Didi etet adalah sosok guru yang selalu mengajarkan hal-hal baru kepada muridnya.
“Beliau adalah sosok yang ngemong, bapak yang tidak pelit ilmu, lucu, ramah, dan guru bagi saya.” kenangnya.

Hal juga dirasakan oleh Aktris Ussy Sulistiawaty. Ia menjalin kerjasama dengan Didi pada tahun 2007 lalu dalam sebuah teater.  Selama bekerjasam, dirasakan bahwa Didi sangat suka berbagi ilmu yang dimiliki.

Baca Juga:  Karakter Pria dalam Drama Korea yang Jadi Favorit Wanita

“Ya itu kenangannya, Om Didi itu sosok yang  ngajarin kita, kebapakan banget, sangat perhatian, dia enggak pernah marah,” kenangnya.

3. Meski Sibuk, Keluarga Menjadi Prioritas Utama
Hal inilah yang susah dilakukan oleh sebagian kalangan yang sudah sibuk dengan pekerjaan. Jika sudah bekerja, keluarga menjadi nomor dua. Namun ini tidak berlaku dengan sosok alm Didi Petet. Ia dikenal sebagai seniman yang sayang dengan keluarganya. Hal ini diungkapkan oleh salah satu rekan seprofesinya, Slamet Raharjo.

Menurutnya setiap bekerja dengan Didi, kesan yang tercermin adalah sikap seorang ayah yang sayang dengan keluarganya.  “Dia adalah seniman yang sangat sayang kepada keluarga dan itu patut di garis bawahi. Saya salut dengan Didi kalau urusan itu,” ujar Slamet

Bahkan menurut penuturan anaknya, Nabila, Artis kawakan yang namanya melejit lewat film Catatan Si Boy itu meninggal dalam pelukan istrinya tanpa mengeluh kesakitan.

Tidak hanya kepada keluarga intinya, Didi Petet juga selalu menjaga hubungan baik dengan keluarga-keluarganya yang lain.  Seperti kata salah satu keponakan, Baney Birowo. Menurutnya sosok aktor senior tersebut sangat menjaga tali silaturahmi. Selain itu, Didi Petet sangat baik.

“Mas Didi Petet itu sangat menjaga hubungan keluarga. Setiap ada acara, Mas Didi Petet selalu datang,” tutur Baney.

4. Selalu Mendalami Peran
Sepanjang hidupnya, Didi Petet banyak memerankan peran dengan karakter berbeda-beda. Namun Ia begitu mendalami setiap peran yang diberikan dan hasilnya selalu diingat dan tidak tidak mudah lekang dari ingatan.

Misalnya perannya sebagai Emon dalam Film Catatan Si Boy. Ia berperan sebagai pria yang gemulai dan kemayu yang menggemaskan. Berperan dalam film ini tentu bukanlah hal yang mudah namun dapat dilakukan dengan baik dan diingat hingga kini. Selain Catatan Si Boy, almarhum juga sempat membintangi film bersekuel lainnya yang sangat berkesan, Si Kabayan. Kisah seorang pria sederhana di desa dengan segala lika-liku kehidupan ala kalangan menengah ke bawah.

Pada dekade 90-an, dunia perfilman Indonesia sempat mati suri. Kala itu, sinema elektronik atau sinetron menjamur di stasiun televisi nasional hanya jumlah masih sedikit saat itu. Tak mau mati berkarya, Didi pun terjun membintangi sejumlah judul sinetron. Di antaranya Losmen, Buku Harian, Cintaku di Rumah Susun, Primadona, Maha Kasih, dan Dunia Tanpa Koma.

Baca Juga:  5 Meme Farhat Abbas Usai Komentari Olga Syahputra

5. Sosok Religius
Didi Petet juga dikenal sebagai sosok yang religius. Bahkan Ia meninggal usia menunaikan shalat subuh.  Nirina Zubir yang pernah terlibat satu film dengannta juga begitu mengingatnya karena sikap religiusnya ini. Yang juga paling diingat oleh Nirina dari Didi, adalah kebiasaannya salat di lokasi syuting. “Tepat waktu, tapi juga fleksibel. Itu yang paling diingat,” ucap Nirina lagi.

Kini, takkan ada lagi Didi yang mengademkan suasana syuting atau mengingatkan salat itu. Didi Petet meninggal dunia dalam usia 58 tahun. Almarhum meninggalkan 6 anak 1 orang istri. Semoga  maestro komedian dan perfilman indonesia di terima di sisi Allah SWT.