Masa Tinggal Nabi Adam AS di Surga dan Waktu Dikeluarkannya ke Bumi

Nabi Adam alaihissalam merupakan manusia pertama yang merasakan bagaimana nikmatnya surga. Di tempat yang paling indah itu, Allah SWT mempertemukan sang Nabi dengan Siti Hawa. Keduanya bisa makan apa saja yang dikehendaki di dalamnya.

Sebelum akhirnya diturunkan Allah SWT ke bumi, banyak kisah yang sudah mereka jalani. Para ulama berbeda pendapat tentang lamanya masa menetap bagi Adam dan Hawa di dalam surga. Ada yang mengatakan satu hari menurut perhitungan dunia.

Ada pula yang bependapat jika Adam AS menetap di surga hingga 43 tahun empat bulan sebelum akhirnya diturunkan ke bumi. Hal yang menjadi tolak ukurnya adalah waktu penciptaan yakni saat terakhir pada hari Jumat, Beliau juga dikeluarkan dari surga pada hari tersebut.

Hadist yang diriwayatkan Abu Hurairah : “Dan Allah menciptakan Adam pada saat terakhir pada hari Jumat”. Demikian pula hadits  yang diriwayatkan Abu Hurairah lainnya yang artinya :”Adam diciptakan pada hari Jumat. Beliau juga dikeluarkan dari surga pada hari tersebut”.

Terjadi perbedaan pendapat di kalangan ulama terkait lamanya waktu Adam menetap di surga. Ada yang mengatakan bahwa lamanya satu hari menurut perhitungan dunia. Jika Adam diciptakan dan dikeluarkan dari surga dalam waktu satu hari saja, bisa jadi satu hari di surga itu sama dengan enam hari didunia. Menurut pendapat ini, satu hari di surga berlaku beberapa hari di dunia.

Jika keluarnya Nabi Adam terjadi pada hari lain yang berbeda dengan hari penciptaannya atau kita katakan bahwa ukuran hari tersebut adalah sama seperti 6.000 tahun untuk ukuran hari-hari dunia, seperti yang diriwayatkan dari Ibnu Abbas, Mujahid, Dhahhak, dan dipilih Ibnu Jarir, berarti Adam berada di surga dalam jangka waktu yang sangat lama.

Ibnu Jarir menjelaskan, “Seperti diketahui, Adam diciptakan pada saat terakhir hari Jum’at, yang mana sesaatnya adalah selama 83 tahun 4 bulan. Karena saat Adam masih berbentuk tanah yang berwujud dan ruh belum ditiupkan, ia bertahan selama 40 tahun dalam kondisi seperti itu selanjutnya Adam berada di surga sebelum diturunkan dari sana selama 43 tahun.” wallahu a’lam bishawab.

Baca Juga:  Beginilah Cara Allah Wujudkan Harapan Hamba-Nya

Seperti diketahui, setelah Allah SWT menciptakan Nabi Adam, Dia kemudian menciptakan Hawa sebagai pendampingnya. Setelah itu, keduanya menjadi suami istri dan diperintahkan Allah untuk hidup di dalam surga. 

Di tempat mulia itu, keduanya diberikan kenikmatan tiada terkira. Segala sesuatu yang dikehendaki dan diinginkan bisa terlaksana, sehingga tidak kurang jenis makanan, maupun minuman yang lezat dan menyegarkan, demikian juga buah-buahan yang beraneka warna dan rasa nikmat didalamnya, semuanya diperintahkan kepada Nabi Adam beserta istrinya untuk dinikmati.

Dan Kami berfirman: “Hai Adam, diamilah oleh kamu dan isterimu surga ini, dan makanlah makanan-makanannya yang banyak lagi baik dimana saja yang kamu sukai, dan janganlah kamu dekati pohon ini, yang menyebabkan kamu Termasuk orang-orang yang zalim. (Q.S. Al-Baqoroh: 35).

Sayang, karena tipu daya iblis, keduanya melanggar perintah karena memakan buah terlarang, Khuldi.

Setelah memakan buah ini, Nabi Adam lalu merasakan sakit perut karena ingin buang hajat. Padahal lazimnya penduduk surga adalah tidak pernah merasakan ingin buang hajat. Pasalnya surga adalah tempat suci tanpa noda apalagi najis kotoran dan orang yang memakan buah-buahan di surga tidak akan menimbulkan sakit perut.

Nabi SAW pernah bersabda; ”Adam kemudian bergerak mengitari surga, dan Allah mengutus malaikat untuk menanyainya. Adam as. Pun menjawab; ”Aku ingin membuang kotoran yang menusuk dalam perutku.” Difirmankan kepada malaikat; ”Katakan padanya, dimana kamu ingin membuangnya! Diatas tempat tidurkah, tahta, sungai-sungai atau dibawah pepohonan. Apakah ada tempat yang pantas untuk itu! Maka turun sajalah ke dunia,”