Perhatikan Tiga Hal Ini Saat Beramal Shaleh

Amalan shaleh merupakan perbuatan bersungguh-sungguh dalam mengerjakan ibadah dan kewajiban agama. Ada banyak sekali bentuk amalan shaleh yang bisa dikerjakan oleh manusia, bisa amalan shaleh kepada Allah, diri sendiri bahkan kepada sesama manusia.

Bahkan hal-hal kecil saja juga termasuk ke dalam amalan shaleh apabila dilakukan dengan sungguh-sungguh. Ada balasan yang sangat luar biasa apabila kita senantiasa mengerjakan amal shaleh. Namun harus dengan syarat niat yang tulus, ikhlas, dan hanya mengharap ridha dari Allah SWT.

Ternyata, ada beberapa hal lagi yang perlu diperhatikan ketika manusia mengerjakan amal shaleh saat hidup di dunia. Tiga hal ini sesuai dengan yang di nasehatkan Ibnul Qayyim, lalu apa saja hal yang perlu diperhatikan ketika hendak melakukan amalan shaleh? Berikut informasi selengkapnya.

1. Nurul Hikmah (Ilmu)
Hal pertama yang harus diperhatikan ketika melakukan amalan shaleh adalah nurul hikmah atau ilmunya. Sudah jelas bahwa miqyas dan timbangan yang kita pakai untuk mengetahui antara perbuatan dosa dan kenikmatan yang sudah diterima adalah lewat ilmu agama. Dengan datangnya ilmu agama kepada kita, maka kita bisa mengerjakan perintah Allah SWT sesuai dengan aturan yang ada. Lain halnya dengan orang yang tidak memiliki ilmu, mereka akan kesulitan untuk melakukan amalan shaleh.

2. Suuzhan Bi Nafsi (Tidak Selalu Memandang Baik Pada Diri)
Saat beramal shaleh, kita juga harus suuzhan bi nafsi yakni tidak selalu memandang baik pada diri sendiri. Hal yang harus disadari benar-benar oleh kaum muslim adalah bahwa kenikmatan dan segala kebaikan yang telah diterima merupakan karunia yang diberikan oleh Allah SWT.

Baca Juga:  Ketahuilah Lima Tujuan Menikah dalam Islam

Jangan pernah tertipu dengan keshalehan pribadi yang berujung ujub dan bangga diri di hadapan manusia karena merasa diri sudah sedemikian tinggi derajat ibadahnya dibandingkan orang lain. Tidak selalu memandang baik kepada diri sendiri juga sangat diperlukan saat beramal shaleh sebab dengan berbaik sangka kepada diri sendiri akan menghalangi koreksi dan kerancuan. Sehingga orang yang sering berbangga diri akan melihat keburukan sebagai kebaikan dan aib sebagai kesempurnaan.

3. Kemampuan Membedakan Antara Nikmat dan Ujian
Hal terakhir yang harus diperhatikan dalam melakukan amalan shaleh adalah manusia tersebut harus memiliki kemampuan membedakan antara nikmat dan ujian. Kemampuan itu diperlukan agar kita bisa membedakan antara nikmat yang berasal dari kebaikan dan ketakwaan kita kepada Allah. Atau sebuah kenikmatan yang memfasilitasi untuk semakin berbuat syirik dan durhaka kepada Allah Ta’ala.

Demikianlah informasi mengenai tiga hal yang harus diperhatikan ketika kita hendak mengerjakan amal shaleh. Sebagai kaum muslimin, seharusnya kita mengerjakan segala sesuatunya sesuai dengan ilmu yang datang kepada kita. Agar dalam pelaksaannya bisa membuahkan pahala, bukannya dosa karena ketidaktahuan akan amalan shaleh itu sendiri.