Tiga Bentuk Siksaan Kubur yang Menyakitkan

Manusia tidak hidup untuk selamanya. Akan ada masa dimana jiwa berpisah dengan raga ketika malaikat maut datang untuk memisahkan. Setelah fase itu, manusia akan masuk dalam masa penantian menunggu hari kiamat di alam kuburnya.

Meski belum ada surga dan neraka, namun di alam kubur jiwa manusia akan menerima balasan sesuai apa yang dilakukannya semasa hidup. Jika mereka adalah hamba yang taat mengerjakan amal kebaikan, maka alam kubur menjadi tempat penantian yang mudah.

Sebaliknya, alam kubur menjadi tempat menyakitkan bagi orang yang selama hidupnya melakukan keburukan. Azab dan siksaan yang diterima pun ada bermacam bentuk. Tiap bentuknya layaknya melakoni siksaan pedih di neraka. Lalu apa saja bentuk siksaan yang ada di dalam kubur. Berikut ulasannya.

1. Dipukul dengan Palu yang Terbuat dari Besi
Siksaan pertama yang dijelaskan Nabi Muhammad SAW adalah pukulan dengan palu yang terbuat dari besi. Pukulan ini akan ditujukan dibagian wajah hingga jeritan mereka terdengar oleh penduduk bumi, kecuali jin dan manusia. Siksaan ini ditujukan kepada orang-orang yang mengingkari Allah SWT dan Rasul-Nya.

Rasulullah bersabda yang artinya: “Adapun orang kafir atau munafik, maka kedua malaikat tersebut bertanya kepadanya: “Apa jawabanmu tentang orang ini (Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam)?” Dia mengatakan: “Aku tidak tahu. Aku mengatakan apa yang dikatakan orang-orang.” Maka kedua malaikat itu mengatakan: “Engkau tidak tahu? Engkau tidak membaca?” Kemudian ia dipukul dengan palu dari besi, tepat di wajahnya. Dia lalu menjerit dengan jeritan yang sangat keras yang didengar seluruh penduduk bumi, kecuali dua golongan: jin dan manusia.” [Muttafaqun ‘alaih]

2. Disempitkan Kuburnya
Siksa selanjutnya adalan disempit kan kuburnya.  Siksaan ini ditujukan kepada orang yang meninggal dalam keadaan yang tidak membawa amal kebaikan apa-apa. Allah SWT kemudian menghimpit kuburnya dan akan didatangkan temannya dengan kondisi yang jelas dan buruk rupa.

“Gelarkanlah untuknya alas tidur dari api neraka, dan bukakanlah untuknya sebuah pintu ke neraka. Maka panas dan uap panasnya mengenainya. Lalu disempitkan kuburnya sampai tulang-tulang rusuknya berimpitan. Kemudian datanglah kepadanya seseorang yang jelek wajahnya, jelek pakaiannya, dan busuk baunya. Dia berkata: ‘Bergembiralah engkau dengan perkara yang akan menyiksamu. Inilah hari yang dahulu engkau dijanjikan dengannya (di dunia).’ Maka dia bertanya: ‘Siapakah engkau? Wajahmu adalah wajah yang datang dengan kejelekan.’ Dia menjawab: ‘Aku adalah amalanmu yang jelek.’ Maka dia berkata: ‘Wahai Rabbku, jangan engkau datangkan hari kiamat’. [HR. Ahmad, An-Nasa’i, Ibnu Majah dan Al-Hakim]

Baca Juga:  Ketahui Tiga Golongan Manusia dalam Pandangan Setan

3. Berbagai Siksaan Mengerikan
Dosa-dosa selama menjalani hidup di dunia juga akan dibalas ketika sudah berada di alam kubur. Berbagai siksaan akan menimpa bagi mereka yang melakukan banyak dosa. Sseperti mulut yang robek, siksaan di sungai darah, serta siksaan berupa lemparan batu.  Rasulullah SAW bertanya kepada Jibril dan Mikail tentang siksa-siksa tersebut,

“Beritahukanlah kepadaku tentang apa yang aku lihat.” Keduanya menjawab: “Ya. Adapun orang yang engkau lihat dirobek mulutnya, dia adalah pendusta. Dia berbicara dengan kedustaan lalu kedustaan itu dinukil darinya sampai tersebar luas. Maka dia disiksa dengan siksaan tersebut hingga hari kiamat. Adapun orang yang engkau lihat dipecah kepalanya, dia adalah orang yang telah Allah ajari Alquran, namun dia tidur malam (dan tidak bangun untuk shalat malam). Pada siang hari pun dia tidak mengamalkannya. Maka dia disiksa dengan siksaan itu hingga hari kiamat. Adapun yang engkau lihat orang yang disiksa dalam tanur, mereka adalah pezina. Adapun orang yang engkau lihat di sungai darah, dia adalah orang yang makan harta dari hasil riba.”. [HR. Bukhari]

Demikian Tiga Bentuk Siksaan Kubur yang Menyakitkan. Semoga kita selalu terhindar dari bentuk tindakan buruk selama menjalani kehidupan di dunia. Sehingga saat berada di alam kubur menanti kiamat, kita berkumpul dengan orang-orang di sana yang bahagia.